10 Fitur Android yang Belum Ada di iPhone Sampai 2025

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Persaingan antara Android dan iPhone terus menjadi sorotan utama di industri teknologi. Kedua platform ini menawarkan keunggulan masing-masing yang menarik bagi pengguna. Meski iPhone dikenal dengan ekosistem yang solid, Android seringkali unggul dalam fleksibilitas dan kustomisasi perangkat.

Hingga tahun 2025, sejumlah fitur canggih yang telah lama hadir di Android diperkirakan belum akan tersedia di perangkat iPhone. Hal ini memberikan pengalaman yang lebih personal dan serbaguna bagi para pengguna Android. Ini menunjukkan perbedaan filosofi pengembangan antara kedua raksasa teknologi tersebut.

Berikut 10 fitur Android yang belum ada di iPhone sampai 2025. Fitur-fitur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna Android yang mencari kebebasan lebih dalam penggunaan ponsel pintar mereka. Mari kita selami lebih dalam apa saja fitur-fitur tersebut.

Sideloading Aplikasi dan Toko Aplikasi Pihak Ketiga

Android dikenal dengan ekosistem aplikasi yang terbuka, memungkinkan instalasi aplikasi dari sumber di luar Google Play Store. Praktik ini, yang dikenal sebagai "sideloading," memberikan kebebasan lebih kepada pengguna. Fleksibilitas ini juga mencakup penggunaan toko aplikasi pihak ketiga, memperluas pilihan aplikasi.

Di sisi lain, Apple membatasi instalasi aplikasi hanya melalui App Store resminya. Pembatasan ini bertujuan menjaga keamanan dan privasi pengguna dari potensi ancaman. Namun, hal ini juga membatasi kebebasan pengguna dalam memilih sumber aplikasi mereka.

Kustomisasi Antarmuka Pengguna

Pengguna Android dapat mengubah tampilan dan nuansa layar beranda secara ekstensif. Mereka bisa menggunakan peluncur pihak ketiga, paket ikon, serta widget yang lebih fleksibel dalam ukuran dan penempatannya. Tingkat kustomisasi ini memungkinkan personalisasi perangkat yang sangat mendalam.

Meskipun iOS telah menghadirkan widget dan opsi penyesuaian layar kunci, tingkat kustomisasi di iPhone masih terbatas. Pengguna hanya dapat mengubah wallpaper dan pengaturan ikon aplikasi dalam tata letak grid yang tetap. Apple mempertahankan pendekatan ini untuk konsistensi dan kesederhanaan penggunaan.

Dukungan Kartu Memori Eksternal (MicroSD)

Banyak ponsel Android, terutama di segmen menengah, masih menyediakan slot kartu microSD. Fitur ini memungkinkan pengguna memperluas penyimpanan internal dengan biaya yang relatif terjangkau. Ini sangat membantu untuk menyimpan foto, video, dan file berukuran besar lainnya.

iPhone tidak pernah mendukung kartu microSD, memaksa pengguna memilih model dengan kapasitas penyimpanan internal lebih besar sejak awal. Model ini seringkali datang dengan harga premium yang lebih tinggi. Keputusan Apple ini didasarkan pada kontrol penuh pengalaman pengguna.

Mode Pengguna Ganda dan Profil Tamu

Android menawarkan fitur mode pengguna ganda dan profil tamu, memungkinkan beberapa orang menggunakan satu perangkat dengan akun terpisah. Setiap akun memiliki aplikasi, data, dan pengaturannya sendiri. Fitur ini sangat berguna untuk perangkat yang digunakan bersama dalam keluarga.

iPhone tidak memiliki fitur profil pengguna ganda atau mode tamu. Setiap iPhone dirancang untuk satu pengguna utama, dengan semua data dan aplikasi terikat pada satu akun Apple ID. Pendekatan ini sesuai dengan filosofi Apple yang berfokus pada pengalaman pengguna tunggal.

Akses Sistem File yang Lebih Terbuka

Sistem operasi Android menyediakan akses yang lebih terbuka ke sistem file perangkat, mirip dengan komputer desktop. Pengguna dapat dengan mudah mengelola, memindahkan, dan mengakses file di berbagai folder. Ini dapat dilakukan menggunakan aplikasi pengelola file bawaan atau pihak ketiga.

Sebaliknya, iOS memiliki sistem file yang lebih tertutup dan terbatas. Meskipun aplikasi "Files" di iOS telah meningkatkan kemampuan manajemen file, aksesnya lebih terfokus pada penyimpanan cloud. Kontrol langsung atas struktur direktori perangkat masih kurang dibandingkan Android.

Pengaturan Aplikasi Default yang Lebih Luas

Android memberikan fleksibilitas lebih besar kepada pengguna untuk memilih aplikasi default mereka. Ini berlaku untuk berbagai fungsi, seperti browser web, aplikasi SMS, atau peluncur layar beranda. Pengguna dapat menyesuaikan pengalaman mereka dengan aplikasi pilihan.

Meskipun iOS telah mulai mengizinkan beberapa penggantian aplikasi default, pilihannya masih terbatas dibandingkan Android. Apple cenderung mendorong penggunaan aplikasi bawaannya sendiri. Ini dilakukan untuk menjaga konsistensi ekosistem dan pengalaman pengguna.

Pengisian Daya Nirkabel Terbalik (Reverse Wireless Charging)

Banyak ponsel Android kelas atas telah dilengkapi dengan fitur pengisian daya nirkabel terbalik. Fitur ini memungkinkan perangkat mengisi daya perangkat lain, seperti earbud nirkabel atau ponsel lain yang mendukung Qi. Pengisian daya dilakukan hanya dengan meletakkannya di bagian belakang ponsel.

Hingga saat ini, iPhone belum mendukung pengisian daya nirkabel terbalik. Meskipun iPhone 15 mendukung pengisian daya terbalik melalui kabel USB-C untuk aksesori, kemampuan nirkabel terbalik belum diimplementasikan. Ini menjadi salah satu perbedaan signifikan.

Notifikasi yang Lebih Canggih dan Riwayat Notifikasi

Sistem notifikasi Android sering dianggap lebih canggih dan dapat disesuaikan dibandingkan iOS. Android menawarkan kontrol yang lebih granular atas notifikasi, termasuk "saluran notifikasi" untuk menyetel prioritas. Selain itu, ada fitur riwayat notifikasi yang mencatat notifikasi yang telah dihapus.

Notifikasi iOS cenderung lebih sederhana dan kurang dapat disesuaikan. Meskipun iOS mengelompokkan notifikasi berdasarkan aplikasi, pengguna memiliki lebih sedikit opsi kontrol. iOS juga tidak memiliki fitur riwayat notifikasi bawaan, membatasi kemampuan pengguna melacak notifikasi penting.

NFC Terbuka untuk Berbagai Fungsi

NFC (Near Field Communication) di Android memiliki fungsionalitas yang lebih terbuka dan serbaguna. Pengguna Android dapat menggunakan NFC untuk berbagai tujuan selain pembayaran. Contohnya, membaca tag NFC untuk memicu tindakan otomatis atau berbagi file dengan mudah.

NFC di iPhone awalnya sangat terbatas, terutama untuk Apple Pay. Meskipun Apple telah memperluas kemampuan NFC di iPhone, fungsionalitasnya masih lebih terkontrol. Ini tidak sefleksibel Android dalam hal penggunaan pihak ketiga dan otomatisasi yang lebih luas.

Fleksibilitas USB-C yang Lebih Penuh

Meskipun iPhone terbaru telah beralih ke port USB-C, implementasi USB-C di Android menawarkan fleksibilitas yang lebih penuh. Banyak ponsel Android kelas atas telah lama mendukung fitur USB-C seperti output video ke monitor eksternal. Ini juga termasuk konektivitas ke berbagai periferal dengan transfer data berkecepatan tinggi.

Pada iPhone, model dasar mungkin memiliki batasan kecepatan transfer data melalui USB-C. Apple juga cenderung mengontrol periferal dan aksesori yang kompatibel. Hal ini dapat membatasi fleksibilitas penggunaan USB-C dibandingkan dengan ekosistem Android yang lebih terbuka.

Mengapa Fitur Ini Belum Ada di iOS?

Ketiadaan fitur-fitur Android ini di iPhone sebagian besar disebabkan oleh filosofi desain dan strategi bisnis Apple yang berbeda. Apple berpusat pada beberapa pertimbangan utama yang membentuk ekosistemnya. Pendekatan ini membedakannya dari Android yang lebih terbuka.

  • Keamanan dan Privasi: Apple sangat menekankan keamanan dan privasi pengguna, menjadikan ekosistem tertutupnya sebagai bagian integral. Dengan mengontrol ketat App Store dan membatasi sideloading, Apple meminimalkan risiko malware. Hal ini bertujuan untuk melindungi pengguna dari ancaman keamanan.
  • Pengalaman Pengguna yang Konsisten dan Sederhana: Apple memprioritaskan pengalaman pengguna yang intuitif, konsisten, dan mudah digunakan. Kustomisasi mendalam dapat memperkenalkan kompleksitas dan inkonsistensi yang bertentangan dengan filosofi desain Apple. Pembatasan opsi kustomisasi memastikan perangkatnya mudah digunakan oleh berbagai kalangan.
  • Kontrol Ekosistem dan Integrasi Hardware-Software: Apple merancang perangkat keras dan perangkat lunaknya sendiri, memungkinkan integrasi erat dan optimasi kinerja. Kontrol ketat ini meluas ke fitur seperti dukungan kartu microSD. Apple memilih menjual perangkat dengan kapasitas penyimpanan internal lebih tinggi untuk menjaga pengalaman terintegrasi.
  • Model Bisnis: Model bisnis Apple juga berperan penting dalam keputusan fitur. Dengan tidak mendukung kartu microSD, Apple dapat mendorong penjualan iPhone dengan kapasitas penyimpanan internal yang lebih besar dan mahal. Kontrol atas App Store juga memungkinkan Apple membebankan komisi pada transaksi aplikasi.
Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |