loading...
Empat kebijakan strategis Presiden Xi Jinping telah membuat China mengungguli Amerika Serikat. Foto/Ilustrasi SINDO News
JAKARTA - Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, China menjelma menjadi kekuatan global yang tak hanya menyaingi Amerika Serikat (AS), tapi dalam beberapa aspek bahkan mulai jauh meninggalkannya.
Melalui serangkaian kebijakan strategis yang terkoordinasi dengan rapi—mulai dari pembangunan infrastruktur global hingga dominasi teknologi—Xi Jinping secara sistematis membentuk tatanan dunia yang lebih berpihak pada Beijing.
Sementara Amerika terjebak dalam polarisasi politik domestik dan birokrasi yang lambat, China melaju kencang lewat proyek raksasa seperti Belt and Road Initiative (BRI), ekspansi teknologi 5G, serta modernisasi kekuatan militer dan industrinya.
Hasilnya, banyak negara berkembang kini lebih tertarik menggandeng Beijing ketimbang Washington dalam urusan investasi, teknologi, dan logistik.
Tak hanya itu, Xi Jinping juga membentuk ulang wajah globalisasi dengan menjadikan China sebagai pusat manufaktur dunia dan pemain utama dalam geopolitik energi serta perdagangan.
Langkah-langkah agresif inilah yang kini membuat para pembuat kebijakan di AS mulai berpacu dengan waktu untuk mengejar ketertinggalan.
4 Kebijakan Xi Jinping yang Membuat AS Tertinggal
1. Belt and Road Initiative (Inisiatif Sabuk dan Jalan)
Diluncurkan pada 2013, Belt and Road Initiative (BRI) adalah proyek infrastruktur global ambisius yang melibatkan investasi senilai triliunan dolar AS di lebih dari 150 negara.
Melalui BRI, China membangun pelabuhan, jalan raya, rel kereta api, dan zona industri dari Asia hingga Afrika.