Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!

1 day ago 6

loading...

Hakan Samuelsson, 74, diharapkan bisa membawa Volvo lolos dari berbagai masalah dan tekanan industri otomotif. Foto: Reuters

JAKARTA - Volvo Cars, yang mayoritas sahamnya dimiliki Geely Tiongkok, memanggil kembali mantan CEO Hakan Samuelsson untuk memimpin perusahaan selama dua tahun ke depan. Hakan dianggap paling mumpuni untuk bisa mengatasi segudang masalah perusahaan. Termasuk pasar penuh gejolak yang ditandai dengan meningkatnya tekanan tarif.

Samuelsson akan menggantikan Jim Rowan yang menjalankan perusahaan sejak 2022.

Samuelsson, 74 tahun, mengambil alih kemudi pada hari Selasa di tengah tantangan industri yang meningkat. Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menindaklanjuti ancamannya untuk memberlakukan tarif baru pada mobil impor, dengan mengatakan bahwa bea 25% pada kendaraan yang tidak dibuat di AS akan mulai berlaku minggu ini.

“Industri mobil berada di bawah tekanan dari berbagai arah,” kata Samuelsson dalam sebuah pernyataan.

Saham perusahaan, yang turun hampir 70% sejak pencatatan grup pada 2021, turun 1,2% ke rekor terendah pada 0844 GMT pada hari Senin, sementara pasar yang lebih luas di Stockholm (.OMXSPI ) turun 1,6%.

Samuelsson akan menjabat selama dua tahun. Sementara Volvo bersiap untuk menunjuk pengganti jangka panjang.

Pengunduran diri Rowan terjadi hanya sekitar tiga tahun setelah pengangkatannya pada Januari 2022, yang menyusul pencatatan Volvo di Bursa Efek Stockholm pada tahun sebelumnya.

Ketua Dewan Volvo Cars, Eric Li, mengatakan perusahaan menghadapi perubahan teknologi yang cepat, tantangan geopolitik yang berkembang, dan persaingan yang semakin ketat.

"Dia membawa kombinasi langka dari kedalaman industri, kejelasan strategis, dan kepemimpinan yang terbukti dan Hakan memiliki pengetahuan yang luas tentang grup kami," kata Li tentang CEO veteran yang menjalankan Volvo dari tahun 2012 hingga 2022.

Bulan lalu, Volvo Cars memperingatkan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh gejolak dan kompetitif di mana mereka mungkin kesulitan untuk menyamai kinerja penjualan dan profitabilitas tahun 2024.

Geely Swedia, yang mengelola investasi grup di merek-merek Eropa seperti Polestar dan Volvo Cars, menolak untuk memberikan komentarlebihlanjut.

(dan)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |