Tulisan Paus Fransiskus 2 Bulan Sebelum Meninggal Dunia: Kematian Bukan Akhir dari Segalanya

8 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Kematian Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) tak hanya membawa duka bagi penganut Katolik, tapi juga warga dunia. Meski begitu, petuah bijak dan inspiratif yang pernah ia ungkap tak akan lekang sampai kapan pun juga. Termasuk tulisan yang ia buat sekitar dua bulan sebelum meninggal dunia

Dilansir dari People, Rabu (23/4/2025), tulisan ini merupakan kata pengantar yang ditulis Paus Fransiskus untuk buku berbahasa Italia yang akan ditulis oleh Kardinal Angelo Scola, Uskup Agung Emeritus Milan, bertajuk Awaiting a New Beginning: Reflections on Old Age.

Tulisannya bertanggal 7 Februari, hanya seminggu sebelum ia dirawat di rumah sakit.

Paus memuji Scola, 83, khususnya karena menggunakan istilah “tua” secara terang-terangan.

“Ya, kita tidak boleh takut dengan usia tua, kita tidak boleh takut untuk menjadi tua, karena hidup adalah hidup, dan menutup-nutupi kenyataan berarti mengkhianati kebenaran,” tulis Paus Fransiskus.

Ia menambahkan, “Mengembalikan kebanggaan pada istilah yang sering dianggap tidak sehat adalah sebuah sikap yang patut kita syukuri dari Kardinal Scola.”

Tua Bukan Berarti untuk Dibuang

 Paus Fransiskus menegaskan, menjadi tua, bukan berarti seakan tiba waktunya untuk dibuang. "Mengatakan ‘tua’ berarti mengungkap pengalaman, kebijaksanaan, pengetahuan, perhatian, mendengarkan, dan sesuatu yang perlahan," tuturnya. 

Ia menambahkan, "Memang benar orang menjadi tua, tetapi bukan ini masalahnya. Yang menjadi masalah adalah bagaimana seseorang menjadi tua.

 Paus meyakini, jika seseorang menjalani kehidupan sebagai anugerah dan bukan dengan kebencian; memahami bahwa suat saat ia akan mengalami penurunan kekuatan atau fisik yang tak seprima masa muda, maka usia tua akan memberikan manfaat dan memancarkan kebaikan.

Kematian Bukan Akhir, tapi Awal yang Baru

Paus Fransiskus juga menenangkan pembaca mengenai akhir kehidupan di dunia ini. "(Kematian) adalah kepastian yang menenangkan,  kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari sesuatu. Itu adalah awal yang baru," tulisnya.

"Itu adalah awal yang baru, sebagaimana disoroti dengan bijak dalam judul buku, karena kehidupan kekal, yang sudah dialami oleh mereka yang mencintai di bumi dalam tugas-tugas keseharian— adalah awal dari sesuatu yang tidak akan pernah berakhir. Dan justru karena alasan inilah itu merupakan awal yang 'baru", karena kita akan menjalani sesuatu yang belum pernah kita jalani sebelumnya: keabadian," lanjutnya.

Penghormatan Terakhir untuk Paus Fransiskus

Dilansir dari kanal Global Liputan6.com,  pada Rabu (23/4) pagi, jenazah Paus Fransiskus akan diarak dalam prosesi yang dipimpin para kardinal dari Kapel Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus. Jenazah akan disemayamkan dalam peti terbuka hingga Jumat (25/4) untuk umat yang ingin memberi penghormatan.

Sejumlah pemimpin dunia dan keluarga kerajaan juga telah mengonfirmasi akan memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, termasuk Pangeran William dari Inggris serta Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |