Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi

23 hours ago 8

loading...

Donald Trump dikabarkan akan mengakui negara Palestina saat berkunjung ke Arab Saudi. Foto/X

WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump dapat secara resmi mengakui negara Palestina pada pertemuan puncak negara-negara Teluk-AS mendatang di Arab Saudi.

Kabar tersebut dilaporkan Media Line, mengutip sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya.

Palestina diakui sebagai negara berdaulat oleh 147 negara, termasuk Rusia dan sebagian besar negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Namun, sebagian besar negara Eropa Barat, Israel, dan AS tidak secara resmi menganggapnya sebagai negara berdaulat.

Banyak negara telah menyerukan pengakuannya sebagai satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, yang meningkat pada tahun 2023 ketika Israel melancarkan operasi militer di Gaza setelah serangan mendadak Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menyebabkan 250 orang disandera.

"Presiden Donald Trump akan mengeluarkan deklarasi mengenai Negara Palestina dan pengakuan Amerika terhadapnya, dan bahwa akan ada pembentukan negara Palestina tanpa kehadiran Hamas," kata seorang sumber diplomatik Teluk, yang menolak disebutkan namanya atau mengungkapkan posisinya, dilaporkan Media Line, dan dilansir RT.

Sumber tersebut juga menambahkan bahwa pengumuman tersebut "akan menjadi deklarasi terpenting yang akan mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah, dan lebih banyak negara akan bergabung dengan Abraham Accords."

Sumber tersebut mengonfirmasi bahwa perjanjian ekonomi pasti akan hadir, tetapi banyak di antaranya telah diumumkan, dan kita mungkin menyaksikan negara-negara Teluk dibebaskan dari tarif.

Baca Juga: Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar

"Saya tidak berharap ini tentang Palestina. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania tidak diundang. Mereka adalah dua negara yang paling dekat dengan Palestina, dan penting bagi mereka untuk hadir di acara seperti ini," ungkap sumber itu.

Sementara itu, Ahmed Al-Ibrahim, mantan diplomat Teluk, mengatakan kepada The Media Line, “Saya tidak berharap ini tentang Palestina. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania tidak diundang. Mereka adalah dua negara yang paling dekat dengan Palestina, dan penting bagi mereka untuk hadir di acara seperti ini.”

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |