loading...
Tarif impor Trump membuat banyak negara cemas, Prabowo mengatakan, sejak dulu para pendiri bangsa sudah menekankan bahwa perekonomian Indonesia harus bisa berdiri sendiri. Foto/Dok
JAKARTA - Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak dari kenaikan tarif impor sebesar 32% yang telah ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat. Merespons hal itu, Presiden Prabowo Subianto menilai, dengan adanya kebijakan penetapan tarif itu membuat banyak negara cemas, hingga menimbulkan ketidakpastian dunia.
“Apa yang terjadi sekarang, goncangan-goncangan dunia akibat negara ekonominya terkuat membuat kebijakan-kebijakan yang memberikan peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada banyak negara, ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia, banyak negara yang cemas,” kata Prabowo dalam pidatonya di Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden, Selasa (8/4/2024).
Menurutnya, sejak dulu para pendiri bangsa sudah menekankan bahwa perekonomian Indonesia harus bisa berdiri sendiri. Hal itu bertujuan agar Indonesia tidak bergantung pada kebijakan negara adidaya.
“Padahal sebenernya pendiri-pendiri bangsa kita sejak dulu, termasuk saya sejak dulu saya sudah ingatkan mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar dia.
Indonesia Bakal Berunding dengan AS
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait tarif impor sebesar 32 persen ke Indonesia yang sudah ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Prabowo menyatakan akan membuka jalan untuk negosiasi atau berunding dengan AS.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri panen raya di Majalengka, Provinsi Jawa Barat, Senin (7/4/2025).
“Masa depan kita bagus, tantangan kita tidak ringan. Mungkin saudara mendengar dunia diguncang banyak masalah, di mana-mana perseteruan antara negara-negara besar, yang terakhir perang dagang kita juga kena. Tapi kita tenang, kita punya kekuatan juga nanti akan berunding,” ujar Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, Indonesia akan buka ruang negosiasi dengan Amerika Serikat, termasuk dengan negara lainnya. Sebab Presiden ingin hubungan antar negara yang baik dan kesetaraan.
“Kita akan berunding dengan semua negara, kita juga akan buka perundingan dengan Amerika. Kita akan menyampaikan, kita ingin hubungan yang baik, kita ingin hubungan yang baik, kita ingin hubungan yang setara, jadi kita tidak masalah,” ucapnya.
Dia menambahkan, jika permintaan Amerika Serikat masuk akal, pemerintah akan menghormatinya. Karena Ia menilai, pemimpin negara memikirkan nasib rakyatnya, begitu pula dirinya sebagai Presiden Indonesia.
“Kita juga memikirkan rakyat kita, tidak perlu ada rasa kecewa, tidak perlu khawati, kita percaya dengan kekuatan kita sendiri, kalau pun ada tantangan kita hadapi dengan gagah, tegar, mungkin ada beberapa saat, kita yakin kita bangkit dengan tingkat yang baik,” jelas dia.
(akr)