Liputan6.com, Jakarta Sutradara Ian Wibowo membuat gebrakan baru lewat Studio Alam 1AN Bali yang didirikannya bareng budayawan Made Putrawan, Wayan Adnyana, dan produser Erry Wibowo lewat film Sugar Daddy.
Film Sugar Daddy mengisahkan pengusaha yang sudah berumur, kaya, sukses dan punya istri cantik. Bukannya bersyukur, ia malah mencari kesenangan lain dengan menafkahi bahkan memberi fasilitas mewah kepada wanita lain.
Sejumlah wanita yang dinafkahi pria ini pun punya karakter spesifik yakni muda dengan usia di bawah 25 tahun. Sugar Daddy bakal dibintangi Barbie Kumalasari, Gede Sugianyar, Ice Trisnawato, dan Wayan Adnyana.
Sejumlah artis dari Persatuan Artis Film Seniman Indonesia atau PARFIS juga diajak. Produser Erry Wibowo menyatakan lokasi syuting film Sugar Daddy yakni Studio Alam 1AN dan sejumlah titik ikonis di Bali.
Pertemuan dengan Ian Wibowo
Lewat wawancara tertulis dengan Showbiz Liputan6.com, Minggu (27/4/2025), Erry Wibowo yang juga menjabat Wakil Ketua Umum DPP PARFIS menyebut Gede Sugianyar menjabat Produser Efsekutif.
“Saya bertemu Ian Wibowo dan tahu bahwa ada kampus perfilman yang memiliki production house dan siap bikin film. Karenanya, saya tertarik dengan proyek film Sugar Daddy,” kata Gede Sugianyar.
Melihat Kesiapan
“Saya melihat kesiapannya termasuk peralatan post production dan studio alam. Jadi kenapa tidak saya terjun di dunia perfilman bersama sahabat-sahabat saya yakni founder studio alam ini?” ia menyambung.
Saat kabar film Sugar Daddy akan diproduksi tersiar, perhatian publik tertuju konfigurasi pemainnya. Ada Barbie Kumalasari di sana. Pesohor dengan 1 jutaan pengikut di Instagram itu dipinang bukan tanpa alasan.
Totalitas Akting Barbie Kumalasari
Gede Sugianyar menyambut hangat keterlibatan Barbie Kumalasari. Di balik beragam sensasi yang menyertai kehidupan pribadinya, Barbie Kumalasari adalah nama besar di dunia seni Tanah Air.
“(Saya percaya pada) totalitas akting Barbie Kumalasari. Barbie berperan sebagai istri tersakiti lalu melewati banyak fase hidup. Ia akan membawakan karakter antagonis,” Gede Sugianyar mengakhiri.