loading...
RIYADH - Hafsa Rizqi, seorang yang mengaku sebagai pelatih poligami mengungkap peran kontroversialnya, dengan mengatakan bahwa misinya adalah untuk mendukung para wanita yang menghadapi kompleksitas emosional dari pernikahan poligami.
Siapa Hafsa Rizqi? Coach Poligami Ternama yang Mengajarkan Perempuan untuk Membebaskan Diri dari Rasa Sakit Hati
1. Pelatih Poligami Paling Terkenal di Timur Tengah
Hafsa Rizqi, 31, warga negara Aljazair dan istri kedua, mengatakan kepada Al Mashhad TV milik Lebanon bahwa dia melatih para wanita untuk menangani tantangan psikologis dan sosial yang muncul dalam hubungan semacam itu.
“Saya melatih para wanita melalui fase-fase sulit dalam kehidupan poligami, dan saya juga membimbing para suami tentang cara membangun rumah tangga yang stabil yang dipenuhi dengan kedamaian, kebahagiaan, dan cinta,” katanya.
2. Melatih Perempuan untuk Membebaskan Diri dari Rasa Sakit Akibat Poligami
Hafsa mengklaim sebagai pelatih poligami pertama yang berdedikasi di dunia Arab. Ia menawarkan kursus yang bertujuan untuk membantu para wanita membebaskan diri dari rasa sakit emosional dan menemukan pemberdayaan dan kebahagiaan dalam kerangka perkawinan mereka.
Baca Juga: Bertarung Jadi Mediator di Pusaran Konflik Timur Tengah
Ia mencatat bahwa sebagian besar kliennya adalah istri kedua, yang mencerminkan, katanya, meningkatnya jumlah perkawinan rahasia. "Istri kedua sering kali menderita karena kehadiran dan ketegangan suami mereka yang terbatas dengan istri pertama," jelasnya.
Hafsa percaya bahwa "seorang pria dapat mencintai dua orang atau lebih," dan mengatakan banyak wanita yakin dengan alasannya. Kalender pelatihannya padat, dengan jadwal yang dilaporkan telah dipesan penuh untuk tiga hingga empat bulan ke depan.
3. Mencari Solusi dengan Pendekatan Psikologi
Saat ini belajar psikologi di sebuah universitas di London, ia memanfaatkan pengetahuan akademis dan enam tahun pengalaman pribadi dalam perkawinan poligami.
Karyanya telah memicu berbagai reaksi. Para kritikus menuduhnya mempromosikan poligami, sementara para pendukung berpendapat bahwa kursusnya menawarkan dukungan psikologis yang sangat dibutuhkan bagi para wanita yang sudah berada dalam ikatan semacam itu.
Berdasarkan hukum Islam, seorang pria boleh menikahi hingga empat istri sekaligus, tetapi hanya jika ia dapat memperlakukan mereka semua dengan adil. Jika tidak, Al-Quran menyarankan untuk menikahi hanya satu orang.
(ahm)