Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, terjadi kehebohan di kalangan pengguna platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), akibat sebuah pernyataan singkat dari salah satu insinyur perangkat lunaknya.
Pernyataan tersebut memicu kepanikan kalau fitur Direct Messages (DM) akan dihapus sepenuhnya dari platform tersebut.
Dikutip dari PhoneArena, Senin (21/4/2025), semua berawal ketika seorang pengguna X melaporkan adanya bug dan menandai seorang insinyur untuk menindaklanjutinya.
Insinyur tersebut menjawab, "Halaman ini akan dihapus segera." Ketika pengguna lain menanyakan lebih lanjut tentang maksud dari pernyataan tersebut, insinyur tersebut menambahkan, "Bukan seperti pesan permintaan, tetapi seluruh DM akan segera hilang."
Pernyataan ini dengan cepat menyebar di platform, memicu berbagai spekulasi dan kekhawatiran. Banyak pengguna mempertanyakan keputusan tersebut dan menyatakan bahwa menghapus fitur DM akan menjadi langkah yang buruk bagi platform.
Komentar "Itu terdengar seperti ide yang buruk" dan "Mengapa masih menggunakan Twitter jika begitu?" menjadi umum di berbagai thread dan repost.
Namun, beberapa jam kemudian, seorang karyawan X lainnya memberikan klarifikasi. Menurutnya, pernyataan sebelumnya telah disalahartikan.
Yang dimaksud adalah bahwa halaman DM, baik dari segi antarmuka pengguna maupun struktur backend-nya, akan mengalami pembaruan, bukan dihapus sepenuhnya. Insinyur yang membuat pernyataan awal juga memperbarui postingannya untuk menjelaskan maksud sebenarnya.
Gaya Komunikasi Baru X Picu Kebingungan Soal Fitur DM
Kejadian ini mencerminkan tren yang berkembang di X sejak diakuisisi oleh Elon Musk, di mana perubahan fitur atau proyek internal sering kali diungkapkan melalui balasan santai dari karyawan, bukan melalui pengumuman resmi.
Meskipun pendekatan ini memberikan kesan akses langsung kepada pengguna terhadap proses internal platform, hal ini juga membuka peluang terjadinya kesalahpahaman besar, terutama ketika pernyataan tersebut bersifat ambigu atau teknis.
Saat ini, sistem DM di X masih berfungsi sepenuhnya. Meskipun kemungkinan akan ada desain ulang atau pembaruan backend, tidak ada indikasi bahwa perusahaan berencana untuk menghapus fitur pesan sebagai bagian dari platformnya.
Menghapus fitur DM akan menjadi perubahan drastis, terutama bagi platform yang semakin memposisikan dirinya sebagai ruang bagi kreator, profesional, dan komunitas untuk terhubung di luar postingan publik.
Elon Musk Jual X Twitter ke xAI, Rencana Gabungkan AI dan Platform Medsos
Disisi lain, sebelumnya, Elon Musk kembali membuat gebrakan. Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kini resmi diakuisisi oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI) miliknya sendiri yakni xAI.
Akuisisi ini diumumkan langsung oleh Elon Musk melalui unggahan di akun X miliknya. Dikutip dari GSM Arena, Selasa (1/4/2025), akuisisi X oleh xAI dilakukan melalui transaksi berbasis saham (all-stock transaction).
Disebutkan, valuasi xAI sebesar USD 80 miliar dan X senilai USD 33 miliar. Lewat akusisi ini, miliarder itu sekaligus menegaskan soal masa depan X dan xAI yang saling terkait.
Dengan bergabungnya dua perusaahan tersebut, Musk berambisi untuk menggabungkan kapabilitas AI canggih milik xAI dengan jangkauan luas X, yang memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif.
"Kombinasi ini akan membuka potensi luar biasa dengan mengintegrasikan data, model, komputasi, distribusi, dan talenta dari kedua perusahaan," tulis Elon dalam unggahannya.
Tidak hanya itu, Musk percaya dengan menggabungkan teknologi AI dari xAI dan platform sosial X, perusahaan ini dapat menciptakan pengalaman yang lebih cerdas dan bermakna bagi miliaran pengguna.