Rekan Musisi Antar Mendiang Yaya Moektio ke Peristirahatan Terakhir

1 hour ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Dunia musik Indonesia berduka. Drummer senior, Yaya Moektio meninggal dunia di usia 68 tahun.

Musisi yang juga pernah memperkuat Cockpit dan God Bles itu itu mengembuskan napas terakhir, Senin (8/12), pukul 04.00 WIB, di RS Fatmawati, Jakarta.

Sebelumnya, Almarhum yang bernama lengkap Yahya Karya Konsepsianto Bin Moektio bin Moektio Dharmosasomo, sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama kurang lebih dua minggu terakhir.

Almarhum menderita penyakit usus buntu yang pecah dan menyebar dan memicu infeksi bakteri ke organ vital lainnya.

Senin siang, ba'da Zuhur, Almarhum dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta. Selain keluarga dan kerabat dekat, sejumlah rekan musisi juga turut hadir mengantarkan Almarhum ke peristirahatan terakhir.

Amir Roez, Keith Rustam, Nada Noor, Rere Grass Rock, Tito Sumarsono, Ekky Soekarno, dan beberapa musisi senior lainnya datang memberikan penghormatan terakhir. Hadir juga di pemakaman dua putra Ian Antono, Rocky dan Evan serta istri dari Ahmad Albar, rekan Almarhum saat di God Bless.

Almarhum pergi meninggalkan dua orang putra, salah satunya, Rama, juga berprofesi sebagai musisi, drummer.

"Terima kasih semua yang sudah ikut mengantar ke pemakaman almarhum. Mohon maaf jika semasa hidup Almarhum memiliki kesalahan," ujar Rama, yang pernah memperkuat Ada Band.

Kenangan Terakhir Sang Putra

Dengan mata berkaca-kaca, Rama mengenang momen-momen terakhir bersama sang ayah. Kenangan terakhir terberat bersama almarhum, menurut Rama adalah saat menemani beliau berobat di hari-hari terakhirnya.

"Hikmahnya saya lebih banyak muhasabah diri aja. Saya merasa ketika itu sudah saatnya saya fokus total untuk (kesembuhan) ayah. Sembuh, alhamdulillah, kalau tidak, kita ikhlaskan. Yang penting beliau udah tidak ada ganjalan lagi."

Sebagai sesama drummer, Rama juga menyebut sang ayah tak ubahnya sebagai sosok guru baginya. "Bukan banyak lagi ilmu yang saya dapat dari beliau. Dia adalah sosok panutan. Jika beliau main, permaiannnya seperti ada nyawanya," ujar Rama.

Sosok Maestro

Drummer Grassrock, Rere, menyebut Yaya Moektio, adalah maeastro. Dia merupakan panutan bagi banyak drummer Indonesia. "Buat saya, Mas Yaya adalah inspirasi. Karena permainan drumnya yang progresif banyak membawa pengaruh besar buat industri musik Indonesia," ujar pria bernama lengkap Mochamed Reza Pahlevi itu.

Rere juga mengaku sangat dekat dengan almarhum dan sang putra, Rama. "Beliau orangnya selalu happy, selalu membuat suasana cair. Jadi, sama dia, problem seberat apapun kita selalu hadapi sama-sama, dan enak aja," ujar Rere, lagi.

Hal senada diungkap Tito Sumarsono, penyanyi dan pemain bass senior. "Almarhum orangnya santai, rileks banget. Alhamdulillah, terakhirnya, beliau sudah berhijrah," ujar penyanyi yang punya hits "Kamu" dan "Untukmu" itu.

Senin sore, Tito sebenarnya ada niat untuk membesuk Almarhum di rumah sakit. Namun, suratan takdir berkata lain. "Waktu dengar beliau sakit, sudah masuk ruang isolasi jadi tidak bisa dijenguk. Sore ini sebenarnya niat ke rumah sakit, tapi paginya mendapat kabar duka ini," ujar Tito.

Tito sendiri sudah lama mengenal Almarhum, sejak tahun 1980. Dulu, kata Tito, hampir setiap hari, dia dan almarhum ngejam di studio membuat karya.

"Sampai sekarang lagu-lagunya belum keluar. Padahal, banyak lagu kita buat waktu itu," Tito bercerita.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |