Pungli Berkedok Koperasi di Pasar Induk Kramat Jati, 6 Orang Ditangkap

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 15 Mei 2025 10:19 WIB

Polisi menangkap enam pelaku pungli berkedok koperasi di Pasar Induk Kramat Jati. Penindakan ini bertujuan menciptakan pasar yang aman dan bebas pungli. Ilustrasi. Polda Metro Jaya menangkap enam pelaku pungli berkedok koperasi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. (CNN Indonesia /Yandhi)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menangkap enam pelaku pungutan liar (pungli) berkedok koperasi Bapengkar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (14/5).

Para pelaku juga menyediakan dan mengutip parkir liar yang meresahkan para pedagang dan pengunjung pasar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami temukan praktik pungli berkedok koperasi yang dilakukan oleh para juru parkir," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dalam keterangannya, Kamis (15/5).

Keenam pelaku ini masing-masing inisial S (56), S (61), RM (39), K (38), Z (43), dan S (43). Seluruhnya berprofesi sebagai juru parkir.

Berdasarkan pendalaman, para pelaku mematok tarif pungli dengan jumlah bervariasi, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp40 ribu.

"Ini jelas melanggar hukum dan sangat merugikan masyarakat," ucap Nicolas.

Disampaikan Nicolas, saat ini para pelaku masih diperiksa intensif oleh penyidik. Ia menyebut penindakan terhadap para pelaku pungli akan terus dilanjutkan demi menciptakan lingkungan pasar yang aman dan bebas pungli.

"Kami akan terus berusaha sampai praktik pungli di wilayah hukum Jakarta Timur dapat diatasi dan memberi rasa aman kepada masyarakat," ujarnya.

Mabes Polri menggelar Operasi Pekat secara serentak di seluruh jajaran wilayah terkait pemberantasan aksi premanisme.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut operasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram nomor STR/1081/IV/OPS.1.3./2025 yang ditujukan kepada seluruh jajaran Polda dan Polres di Indonesia.

Ia mengatakan kegiatan yang dimulai sejak 1 Mei kemarin itu bakal berfokus pada praktik-praktik premanisme yang semakin meresahkan masyarakat serta mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi nasional.

"Operasi dilakukan dengan pendekatan penegakan hukum yang didukung kegiatan intelijen, preemtif, dan preventif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5).

(dis/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |