Liputan6.com, Jakarta Nama Muzdalifah kerap mencuri perhatian publik, bukan hanya karena pernah menjadi istri pedangdut Nassar, tapi juga karena gaya hidupnya yang mencerminkan kemewahan sekaligus kesederhanaan. Meski kini telah menikah dengan Fadel Islami, pria yang lebih muda 15 tahun darinya, sosok Muzdalifah tetap menjadi sorotan karena kehidupan rumah tangga dan hunian megahnya yang bak istana.
Yang menarik, di balik kemewahan rumah seharga Rp 30 miliar yang menyerupai kastil, tersimpan sisi lain yang sangat kontras. Potret dapur sederhana Muzdalifah menjadi perhatian netizen karena jauh dari kesan glamor. Tampaknya, meskipun kaya raya, ia tak malu menunjukkan kesederhanaan dapur tempatnya memasak sehari-hari.
Berikut adalah sejumlah fakta menarik tentang dapur kotor Muzdalifah yang terkesan seperti dapur di pedesaan, namun tetap nyaman untuk digunakan. Gaya hidup sederhana dalam balutan kemewahan ini membentuk citra unik yang melekat pada sosoknya. Dilansir oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (24/4/2025).
Dikenal Kaya Raya, Tapi Tetap Menjaga Kesederhanaan
Muzdalifah dikenal sebagai pengusaha kaya raya yang memiliki banyak properti bernilai fantastis. Kekayaannya bukan hanya karena pernikahan dengan selebritas, melainkan hasil dari usaha pribadi. Rumah yang ia tinggali bersama suaminya saat ini disebut-sebut bernilai Rp 30 miliar.
Fasad bangunan yang megah menunjukkan gaya hidup kelas atas. Namun menariknya, ia tetap mempertahankan gaya hidup yang membumi. Salah satu contohnya adalah dapur kotor yang terlihat sederhana, bahkan jauh dari kesan modern seperti dapur artis lainnya.
Dapur ini sering digunakan Muzdalifah untuk memasak sendiri, tanpa bantuan juru masak profesional. Meskipun banyak orang kaya lebih memilih dapur bersih dengan perlengkapan modern, Muzdalifah justru nyaman dengan tempat memasak yang sederhana. Keputusannya ini menunjukkan bahwa kenyamanan tak selalu harus mahal dan glamor.
Potret Rumah Mewah Muzdalifah yang Bak Kastil
Hunian Muzdalifah memang sangat mencolok dari luar. Dengan desain menyerupai kastil Eropa, rumah ini menjadi simbol status sosial dan keberhasilan finansialnya. Halaman luas, tiang-tiang tinggi, serta detail fasad yang artistik memberikan kesan glamor yang kuat.
Namun kontras langsung terasa saat melihat bagian dalam rumah, terutama dapur kotor yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Potret dapur kotor artis ini memperlihatkan bahwa kesederhanaan tetap bisa hadir di tengah kemewahan.
Ketidaksesuaian antara kemewahan rumah dengan kesederhanaan dapurnya justru menjadi daya tarik tersendiri. Banyak warganet yang menganggap bahwa ini adalah bentuk keaslian dan kejujuran dalam kehidupan Muzdalifah.
Dapur Sederhana di Rumah Miliaran Rupiah
Dapur kotor Muzdalifah tak menunjukkan ciri-ciri kemewahan seperti rumahnya. Dengan meja dari keramik cokelat yang sudah terlihat tua dan tembok yang mulai kotor karena uap dan minyak, dapur ini justru menyerupai dapur di rumah-rumah pedesaan.
Alih-alih merombaknya agar terlihat modern, Muzdalifah membiarkan dapur tersebut tetap apa adanya. Ia terlihat menikmati aktivitas memasak di sana, bahkan tanpa merasa risih meski dipotret.
Hal ini menunjukkan bahwa kenyamanan dan fungsi lebih penting bagi Muzdalifah dibanding tampilan. Banyak yang mengapresiasi sikap ini, melihatnya sebagai simbol kerendahan hati dari seorang pengusaha sukses.
Aktivitas Memasak yang Tetap Membumi
Meski memiliki kekayaan berlimpah, Muzdalifah tidak segan turun tangan sendiri untuk urusan dapur. Dalam salah satu potret, ia terlihat sedang menyiapkan bahan makanan sambil duduk di dingklik—kursi kayu kecil khas rumah-rumah lama di desa.
Tak ada make-up tebal atau outfit mahal. Ia tampil sederhana dan natural, menunjukkan bahwa ia tetap menjalani peran sebagai ibu rumah tangga seperti perempuan lainnya.
Banyak yang kagum karena ia tidak gengsi dengan kesederhanaan tersebut. Potret ini menjadi bukti bahwa kesuksesan dan kekayaan tidak harus menghilangkan sentuhan personal dan kehangatan dalam aktivitas sehari-hari.
Peralatan Masak yang Jauh dari Kesan Mewah
Jika biasanya dapur artis dipenuhi dengan peralatan canggih dan mahal, tidak demikian dengan dapur kotor Muzdalifah. Peralatan masaknya sederhana, fungsional, dan tidak serba stainless steel atau built-in modern.
Dalam potret yang beredar, terlihat panci biasa, talenan sederhana, dan rak peralatan yang sudah usang. Ini menunjukkan bahwa yang penting bagi Muzdalifah adalah kenyamanan dan kebiasaan, bukan sekadar penampilan.
Netizen banyak yang memuji sikap ini karena dianggap lebih autentik dan tidak dibuat-buat. Dapur sederhana ini pun terasa lebih relatable bagi masyarakat luas yang mengalami kondisi serupa.
Rumah Pernah Jadi Warung Makan, Kini Tinggal Kenangan
Salah satu sisi menarik dari kehidupan Muzdalifah adalah penggunaan rumah mewahnya sebagai warung makan di masa lalu. Sebelum tutup, tempat itu sempat ramai dikunjungi dan menjadi bisnis keluarga yang membumi.
Kini, warung tersebut memang sudah tidak beroperasi, namun jejak kesederhanaan masih bisa ditemukan di dapur kotornya. Tampaknya, pengalaman mengelola usaha kuliner turut membentuk kebiasaannya dalam menggunakan dapur apa adanya.
Pengalaman ini menunjukkan bahwa kesuksesan tidak harus menghapus akar kesederhanaan seseorang. Muzdalifah tetap membawa nilai-nilai itu ke dalam kehidupan sehari-harinya.
Kontras Gaya Hidup: Mewah di Luar, Sederhana di Dalam
Perpaduan rumah mewah dan dapur yang sederhana menciptakan kontras unik dalam kehidupan Muzdalifah. Banyak yang menyebut ini sebagai refleksi kepribadian yang tidak silau oleh kemewahan. Ia tahu kapan harus tampil dan kapan harus kembali ke akar kehidupan yang sederhana.
Potret dapur kotor artis ini menjadi bahan pembicaraan karena menunjukkan sisi lain dari glamorisme artis atau public figure. Muzdalifah seperti mengingatkan bahwa kenyamanan dan fungsi tetap menjadi hal utama dalam rumah tangga.
Netizen menyambut positif potret ini karena terasa lebih manusiawi dan dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Kejujuran dalam menampilkan sisi ini membuat namanya kembali jadi sorotan.