Pengguna AirTag Bisa Bagi Lokasi ke Maskapai untuk Lacak Koper Hilang

2 weeks ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Apple akan memperkenalkan fitur baru ke aplikasi Find My mereka yang mengizinkan pengguna untuk membagikan lokasi AirTag hilang mereka ke maskapai atau orang yang dipercaya.

Mengutip The Verge, Selasa (5/11/2024), saat ini Apple telah menguji fitur berbagi lokasi di Find My ini melalui update iOS 18.2 beta ke sejumlah pengguna terbatas.

Fitur tersebut nantinya kan memudahkan bagi staf bandara untuk menemukan AirTag yang terpasang di koper yang hilang, jika aplikasi Find My mengindikasikan lokasinya cukup dekat.

Sekadar informasi, pada iOS 18.2, aplikasi Find My sudah memiliki opsi Share Item Location. Nantinya lewat opsi ini, Find My bakal membuat sebuah tautan alias link yang bisa dikirim ke siapa pun, tidak hanya kontak yang bisa dipercaya.

Sementara pada perangkat Apple, link tersebut akan membuka aplikasi Find My, mengizinkan seseorang untuk melihat lokasi benda yang disisipkan AirTag.

Adapun pada perangkat non-Apple, tautan tersebut akan membuka laman dengan sebuah peta yang menunjukkan lokasi terakhir dari item hilang tersebut.

Link itu secara otomatis akan kedaluarsa setelah satu minggu atau ketika barang yang hilang sudah dikembalikan ke pemiliknya.

Pengguna pun bisa melihat berapa banyak orang yang telah mengunjungi link yang dibuat. Sementara opsi Show Contact Info mengizinkan pengguna membagikan nomor telepon dan alamat email, jadi orang yang menemukan barang hilang bisa menghubungi pemiliknya.

Sekadar informasi pada September 2023, Apple sudah memperkenalkan opsi pengguna secara berkelanjutan bisa membagikan lokasi AirTag dengan lima orang. Jadi, seluruh keluarga bisa melacak lokasi hewan peliharaan, kendaraan, atau benda lain yang dibagikan.

Perluasan fitur terbaru ini secara fungsional mengizinkan pengguna untuk mengajak lebih banyak orang membantu pengguna menemukan barang hilang mereka (yang dipasangi AirTag).

Uniknya, ini bisa dilakukan tanpa mempersyaratkan pengguna untuk menghentikan akses ke lokasi AirTag, ketika barang memang sudah ditemukan.

Saat Bos Epic Games Sebut Pelacakan Apple Menakutkan

Sementara itu, CEO Epic Games Tim Sweeney menganggap kalau layanan Apple Find My menakutkan dan harusnya tak pernah ada.

Menurut Sweeney, Apple Find My justru jadi teknologi pengawasan yang super menyeramkan.

Ia lebih lanjut menjelaskan alasan Apple Find My jadi layanan yang menyeramkan. Pasalnya, beberapa tahun lalu, seorang anak ketahuan mencuri laptop dari mobil Sweeney. Bertahun-tahun kemudian, Sweeney memeriksa Find My.

Karena Mac tersebut masih terhubung dengan akun Apple ID miliknya, aplikasi tersebut menunjukkan lokasi tempat tinggal si pencuri Macbooknya.

Pendapat Tim Sweeney ini dianggap aneh, pasalnya tujuan utama layanan Find My adalah memberikan lokasi perangkat yang hilang atau dicuri.

Memang, perangkat Apple tetap terikat dengan akun pengguna jika tak dihapus. Nah, fitur Apple Find My ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pencurian atau menemukan perangkat yang hilang.

Pendapat Sweeney Dianggap Aneh

Karena pendapatnya dianggap aneh oleh pengikutnya di Twitter, bos game Fortnite ini lalu buru-buru klarifikasi.

Sweeney menyebut, lokasi perangkat yang dimiliki seseorang tak bisa dilacak tanpa melacak keberadaan seseorang. Bagi dia, setiap orang punya hak atas privasi.

Dia pun mengklaim kalau pendeteksian dan pemulihan perangkat yang hilang atau dicuri harus dimediasi dengan proses hukum dan tak diungkapkan ke pemilik perangkat "dengan cara main hakim sendiri."

Kini, ketika sudah tahu bagaimana cara kerja Find My Apple, Sweeney menyebut dirinya menonaktifkan fitur tersebut dari semua perangkat Apple-nya.

Asal tahu saja, pelacak barang AirTag sebelumnya mendapat banyak kritik karena penggunanya banyak dikuntit orang akibat penggunaan tracker tersebut. Sebaliknya, layanan Find My tak dipakai untuk menguntit penggunanya.

Bahkan Apple Find My dan Activation Lock menjadi fitur pencegah pencurian yang cukup penting sehingga mengurangi pencurian iPhone.

Roket SpaceX Falcon Heavy dengan pesawat antariksa Europa Clipper di dalamnya meluncur dari Kompleks Peluncuran 39A di Pusat Antariksa Kennedy NASA di Cape Canaveral pada 14 Oktober 2024. (CHANDAN KHANNA/AFP)
Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |