Nostalgia Camelia Malik di Panggung IDA 2025, Puji Talenta Muda hingga Impian Konser Dangdut Orkestra

Liputan6.com, Jakarta - Panggung megah Indonesian Dangdut Awards 2025 atau IDA 2025 menjadi saksi pertemuan lintas generasi. Kehadiran sosok legendaris Camelia Malik malam itu tidak hanya untuk memenuhi undangan atau menerima apresiasi, melainkan simbol kuatnya ikatan kekeluargaan di industri musik dangdut Tanah Air yang terus berkembang.

Diakui Camelia Malik, megahnya panggung penghargaan membangkitkan rasa bangga terhadap evolusi dangdut yang makin modern dan diterima luas berbagai lapisan masyarakat. Ia merasa sejarah panjang dangdut tidak pernah dilupakan generasi penerus.

Menurut Camelia Malik, ajang semacam ini menjadi wadah reuni para pegiat dangdut yang telah berkarya puluhan tahun. Camelia Malik bersyukur dilibatkan dalam perayaan besar musik dangdut, dan bersanding dengan rekan-rekan seperjuangan.

"Ya, artinya punya perhatian itu buat saya luar biasa. Karena banyak penyanyi dangdut, banyak yang seusia saya atau perjalanan kariernya bareng sama saya. Jadi mereka tidak merasa ditinggalkan, mereka terlibat," kata Camelia Malik di Studio 5 Emtek City, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (4/12/2025).

Dalam HUT Indosiar ke-28, Rhoma Irama berhasil mengejutkan para penonton usai dirinya membawakan lagu dari BTS yang berjudul Butter.

Salah satu penampilan yang menonjol di ajang ini kolaborasi apik penyanyi senior dengan pedangdut muda jebolan ajang pencarian bakat. Camelia Malik menilai regenerasi penyanyi dangdut berjalan baik, dengan kualitas vokal dan musikalitas tidak perlu diragukan.

"Apalagi saya lihat lagu-lagu yang saya dibawain sama, ini bukan adik-adik, ini anak-anak saya. Itu luar biasa improvisasinya keren banget, aransemennya juga diubah begitu bagus, ditampilkan juga aduh memanjakan mata. Terharu, bahagia, campur-campur deh malam hari ini," pujinya.

Menyaksikan energi para pedangdut muda di IDA 2025, memori Camelia Malik seolah terlempar kembali ke masa kejayaannya beberapa dekade silam. Kala itu, ia dikenal sebagai pedangdut yang selalu tampil atraktif, lincah, dan energik setiap kali menyapa penggemar di berbagai daerah.

"Saya dulu termasuk penyanyi yang seperti mereka. Saya penyanyi yang senang bergerak, saya penyanyi yang senang berjoget, berdansa. Jadi tadi lihat ya jadi ingat, saya ingat masa saya berjuang dan sekarang mereka berjuang," kenang Camelia Malik.

Camelia Malik menyadari, ekosistem industri hiburan zaman dulu dan sekarang memiliki perbedaan mencolok, terutama dari segi fasilitas penunjang. Ia menyoroti betapa beruntung generasi sekarang yang didukung manajemen profesional serta kemudahan teknologi.

"Tapi perjuanganku dan mereka sudah beda. Mereka sudah di sekarang teknologinya sudah canggih, medianya sudah banyak. Kalau dulu kita cuma ada satu TV. Sekarang mereka bisa di mana-mana dan mereka sudah diberikan pendidikan, ada yang ngajarin, ada yang bikin bajunya, ada yang rias. Kalau dulu kita memang sendiri," jelas Camelia Malik.

Meski begitu, api semangat Camelia Malik untuk terus berkarya tidak pernah padam. Ia menyimpan satu impian besar menggelar pertunjukan spesial, dengan konsep elegan dan megah untuk menaikkan kelas musik dangdut.

"Kalau mau diindahkan, makanya saya bilang mungkin, pakai orkestra, lalu latihannya lebih lama, lalu semuanya tata cahaya sampai segala macamnya di itu, nah itu lebih indah. Insyaallah ya, insyaallah," ucap Camelia Malik.