Mengapa iPhone Diproduksi di China? Bukan Karena Murah, Ini Penjelasannya!

3 hours ago 4

loading...

Gambaran salah satu pabrik Foxconn di China yang merakit iPhone hingga MacBook. Foto: ist

CHINA - Saat berbicara tentang iPhone, banyak yang terkesan dengan desainnya yang elegan dan teknologinya yang canggih. Namun, di balik kemasan premium itu, ada realitas manufaktur global yang sering luput dari perhatian.

Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah “mengapa Apple memproduksi iPhone di China, bukan di Amerika Serikat atau negara lain?” Banyak orang mengira jawabannya sederhana, karena biaya tenaga kerja yang lebih murah. Padahal, faktanya tidak sesederhana itu.

CEO Apple, Tim Cook, dalam video yang viral di 2024, membongkar mitos tersebut. Ia menegaskan bahwa alasan Apple memproduksi iPhone di China bukan lagi karena upah rendah, melainkan karena kemampuan dan keunggulan infrastruktur manufaktur yang dimiliki negara tersebut.

Cook menekankan bahwa ekosistem produksi yang ada di China sangat sulit ditandingi oleh negara manapun, bahkan oleh Amerika Serikat sendiri. Dengan tekanan politik dan dorongan relokasi industri yang meningkat, Apple tetap bertahan di China karena pertimbangan strategis yang matang.

China menawarkan lebih dari sekadar jumlah pekerja yang besar. Negara ini telah membangun ekosistem manufaktur selama puluhan tahun, mencakup tenaga kerja terampil, fasilitas teknologi tinggi, rantai pasokan yang matang, dan kapasitas produksi masif.

Apple, sebagai perusahaan teknologi dengan standar presisi yang tinggi, membutuhkan semua elemen ini untuk memproduksi jutaan unit iPhone dengan kualitas yang konsisten. Berikut adalah lima alasan utama yang dijelaskan oleh Tim Cook tentang mengapa iPhone tetap diproduksi di China.

Kenapa iPhone Diproduksi di China? Ini Penjelasannya!

1. Bukan Lagi Tentang Tenaga Kerja Murah

Mengapa iPhone Diproduksi di China? Bukan Karena Murah, Ini Penjelasannya!

Anggapan bahwa Apple memilih China sebagai lokasi produksi karena upah tenaga kerja yang rendah sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Meskipun faktor biaya pernah menjadi pertimbangan di masa lalu, kini fokus utama Apple lebih mengarah pada kemampuan dan kualitas dalam proses produksi. China telah lama tidak menjadi negara dengan tenaga kerja berbiaya murah, dan justru menawarkan keunggulan kompetitif dari sisi keterampilan dan efisiensi manufaktur yang tinggi.

2. Skala Tenaga Kerja Terampil yang Sulit Ditandingi

Proses produksi iPhone menuntut presisi tinggi dan keterampilan teknis yang mendalam. Salah satu alasan kuat Apple bertahan di China adalah karena negara ini memiliki jumlah tenaga kerja terampil terutama dalam bidang teknik perkakas dalam skala besar yang tidak bisa ditemukan di negara lain, termasuk Amerika Serikat. China memiliki konsentrasi insinyur dan teknisi yang sangat luas, menciptakan ekosistem manufaktur yang mampu memenuhi standar tinggi Apple secara konsisten.

3. Keunggulan Teknologi Perkakas dan Fasilitas Produksi

Pembuatan iPhone tidak hanya mengandalkan tenaga kerja, tetapi juga membutuhkan teknologi perkakas tingkat lanjut serta ilmu material yang presisi. Mitra manufaktur di China mampu menyediakan fasilitas dan keahlian teknis yang canggih untuk mendukung proses ini. Apple membutuhkan kolaborasi dengan perusahaan yang dapat menangani teknologi dan alat produksi mutakhir, dan saat ini China adalah negara yang mampu menawarkan kemampuan tersebut secara menyeluruh.

4. Rantai Pasokan yang Lengkap dan Terintegrasi

China memiliki jaringan rantai pasok yang telah berkembang selama beberapa dekade. Infrastruktur industri di negara ini memungkinkan setiap komponen iPhone dari bagian terkecil hingga unit utuh diproduksi, dirakit, dan dikirim secara efisien.

Ketersediaan komponen yang mudah diakses, jalur logistik yang cepat, serta sistem distribusi yang mapan membuat Apple dapat memenuhi permintaan pasar global dalam jumlah besar dan waktu yang singkat.

5. Amerika Belum Siap Menjadi Alternatif Produksi

Meskipun ada tekanan politik agar Apple memindahkan produksi ke Amerika Serikat, kondisi saat ini menunjukkan bahwa AS belum siap menggantikan peran China. Ketersediaan tenaga ahli dalam bidang tertentu, seperti teknik perkakas, masih sangat terbatas.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |