Lady Avisha Hingga Rhenald Kasali Dukung Individu Berkebutuhan Khusus Via Gerakan Kapan Go Human

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah artis mendukung program board of discussion (BOD) bareng Rhenald Kasali serta Sunday Market UMKM Individu Berkebutuhan Khusus (IBK). Salah satu yang tampil, yakni penyanyi slow-rock era 1990-an, Lady Avisha.

Lady Avisha yang dikenal lewat hit “Di Balik Cahaya Ada Dia” dan “Cahaya Hidupmu” mengajak publik tidak menutup mata pada IBK. Dukungan untuk IBK mengerucut pada lima poin penting termasuk soal inklusivitas.

“Orang tua dan pendamping berperan penting dalam mendukung juga memotivasi IBK. Di sisi lain, perusahaan dan pelaku bisnis yang tertarik menerapkan inclusive workplace serta membuka peluang kerja bagi IBK patut didukung,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Rhenald Kasali, Ph.D. yang juga guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menggarisbawahi perlunya meningkatkan kesadaran inklusi di kalangan masyarakat, keluarga, dan dunia usaha.

Daisy May Demetre, model cilik yang juga penyandang disabilitas dari Birmingham, Inggris. Di usianya yang ke-7 tahun, Daisy berhasil menjadi model cilik profesional di bawah naungan agen modeling besar.

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (1/12/2025), Rhenald Kasali menyatakan, sangat penting menciptakan ruang hidup dan kerja ramah IBK. Agar IBK berdaya saing tinggi, kuncinya adaptif, inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi dengan para pihak terus-menerus.

“Kami hanya menyediakan wadah inspirasi dan dialog, memberi ruang untuk para IBK, keluarga, pelaku usaha, dan akademisi agar berbagi pengalaman, cerita inspiratif, serta gagasan solusi. Kami juga fokus mendorong aksi nyata di dunia usaha,” ujar Rhenald Kasali.

“Kami mengajak perusahaan tidak berhenti pada program charity, tapi juga mengintegrasikan inklusi dalam model bisnis berkelanjutan,” imbuhnya. BOD ini merupakan puncak dari gerakan Kapan Go Human yang berkonsep series dan berkelanjutan.

Acara ini digelar Ikatan Alumni PPM School of Management (IKA PPM) bersama Rumah Perubahan. Ketua Umum IKA PPM, David Chandrawan, S. T., M. M. menyatakan, setiap IBK sejatinya memiliki potensi luar biasa.

“Mereka adalah para pejuang sejati yang dengan ketangguhan, kesabaran, dan semangat mengajarkan kita arti keberanian yang sebenarnya,” beri tahu David Chandrawan. Namun, masih banyak IBK menghadapi stigma, diskriminasi, penolakan, serta minimnya kesempatan kerja.

“Dunia usaha kerap berhenti pada program charity sesaat, tanpa menciptakan sistem inklusi berkelanjutan. Melalui gerakan Kapan Go Human, kami menyuarakan bahwa keberlanjutan bukan hanya soal Go Green, melainkan memanusiakan manusia, terutama yang rentan,” tutupnya.