loading...
Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir menurun drastis sejak banyaknya mesin terminal parkir elektronik (TPE) yang rusak. Foto/Dok SindoNews
JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui pendapatan asli daerah ( PAD ) dari sektor parkir menurun drastis sejak banyaknya mesin terminal parkir elektronik (TPE) yang rusak. Setelah mesin TPE itu rusak, transaksi pembayaran parkir secara manual melalui juru parkir (jukir).
"Ya, tentu dengan tidak operasionalnya terminal parkir elektronik, maka potensi pendapatan hilang di sana. Bukan hilang, berkurang,” katanya di Mal Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2025).
“Yang tadinya masyarakat sudah terbiasa melakukan transaksi secara elektronik cashless di sana. Begitu TPE-nya rusak, maka kembali lagi secara manual transaksi melalui jukir. Akibatnya, tentu penurunan pendapatan itu pasti terjadi,” sambungnya.
Dia menjelaskan, mesin parkir elektronik itu telah dibangun sejak 2016 dan disebar ke ratusan titik. Hanya saja, kata dia, sejak 2018-2019 terkendala suku cadang untuk perbaikan.
"Ya, memang mesin terminal parkir elektronik (TPE) ini dibangun tahun 2016. Total sebanyak 201 titik. Dan kemudian, ini mesin dari Swedia ya. Mereknya KAYE, tulisannya Calle. Dan tentu ada kendala dari spare part. Sehingga sejak tahun 2018-2019 ini terkendala spare partnya. After salesnya kurang baik. Sehingga itu banyak yang rusak," ujar Syafrin.
Syafrin berharap ke depan ada pembaruan sehingga kendala mesin parkir bisa ditangani oleh komponen dari dalam negeri. "Sehingga pemanfaatan komponen dalam negeri itu lebih diutamakan. Sehingga nantinya ini selain kehandalannya dijamin dan juga pasokan spare part, karena komponen dalam negeri itu lebih baik," ucapnya.
(rca)