Kupang, CNN Indonesia --
Gunung Lewotobi Laki-laki di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi sebanyak empat kali pada Senin malam (19/5), dengan semburan abu vulkanik mencapai 4 kilometer (km) di atas puncak.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro mengatakan empat kali erupsi tersebut terjadi pada pukul 21.43 WITA, pukul 21.49 WITA, pukul 21.52 WITA dan pukul 22.17 WITA.
Menurut Herman, erupsi pertama yang terjadi pada pukul 21.43 WITA membuat semburan abu vulkanik yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-laki setinggi 2.500 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 19 Mei 2025 pukul 21:43 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.500 m di atas puncak (± 4.084 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut," kata Herman dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5).
Belum ada pernyataan dari Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Flores Timur mengenai dampak empat kali letusan gunung yang terjadi Senin malam.
Herman menambahkan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura atau sekitar 90 km dari Kota Larantuka itu kini berstatus awas atau level IV.
Status ini sesuai laporan khusus yang dikeluarkan Badan Geologi, yang menaikkan status Gunung Lewotobi dari Siaga atau level III ke status awas atau level IV yang berlaku sejak Minggu (18/5) pukul 20.00 WITA.
Pada status level awas, kata Herman, PPGA telah mengeluarkan rekomendasi baru dengan mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km.
"Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km dan Sektoral Barat - Utara - Timur Laut sejauh 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki," bunyi pengumuman PPGA.
Selain itu, Herman mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
Masyarakat yang terdampak hujan abu akibat letusan gunung juga diminta untuk tetap memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Herman meminta agar masyarakat tetap tenang dan dan mengikuti arahan pemerintah daerah dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas. Dan pemerintah daerah juga senantiasa melakukan koordinasi dengan petugas di PPGA Lewotobi Laki-laki yang berada di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang.
(ely/pta)