Liputan6.com, Jakarta - Untuk kamu yang masih setia menggunakan smartphone dengan sistem operasi Android 12 atau yang lebih lama, sebaiknya mulai mempertimbangkan buat melakukan update ke Android 13 atau yang lebih baru.
Diinformasikan bahwa Google baru saja menerapkan aturan keamanan baru yang hanya berlaku untuk perangkat yang sudah menjalankan Android 13 ke atas.
Aturan ini membuat sistem Android mewajibkan perangkat untuk mendapatkan pembaruan keamanan setidaknya dalam satu tahun terakhir, supaya tetap bisa menjalankan aplikasi-aplikasi yang butuh perlindungan tambahan, seperti aplikasi perbankan, keuangan, atau layanan enterprise.
Tujuannya jelas agar aktivitas seperti transfer uang, login ke akun penting, dan akses data sensitif bisa tetap aman dari potensi peretasan.
Namun, mengutip Phone Arena, Rabu (30/4/202), lebih dari setengah pengguna Android di seluruh dunia belum memperbarui perangkat mereka ke Android 13.
Bahkan sepertiga dari total ponsel Android yang masih aktif kini sudah tidak lagi didukung oleh Google, alias tidak menerima pembaruan keamanan sama sekali .
Dan ini membuat sekitar 200 juta pengguna Android 12 dan Android 12L (versi untuk perangkat layar besar seperti tablet dan foldable) berada dalam risiko cukup bahaya.
Google memang sudah menghentikan dukungan software untuk Android 12 dan 12L.
Kendati beberapa produsen kemungkinan masih memberikan update sementara, langkah paling aman jelas harus memperbaruinya ke versi Android yang lebih baru.
Ganti Perangkat ke Model Terbaru Bisa Jadi Solusi
Kalau ponsel kamu tidak lagi mendapat pembaruan resmi dari produsen atau Google, maka ganti perangkat ke model terbaru jadi solusi yang masuk akal, meskipun mungkin terasa berat jika kamu masih puas dengan performa HP lama.
Tapi di tengah meningkatnya serangan siber dan eksploitasi celah keamanan, terutama terhadap aplikasi-aplikasi finansial, menggunakan ponsel dengan OS yang sudah tidak didukung jelas sangat berisiko.
Sebagai gambaran, distribusi terbaru Android menunjukkan kalau saat ini Android 14, yang dirilis Oktober 2023, baru digunakan di 27,4 persen perangkat aktif.
Sementara untuk Android 15, versi paling baru yang sudah stabil, baru ada di 4,5 persen ponsel Android.
Untuk cek apakah ada update yang tersedia di HP kamu, tinggal masuk ke Settings > System > Software update, lalu ikuti petunjuk di layar.
Kalau ternyata perangkat kamu sudah tidak mendapatkan dukungan sama sekali, mungkin sudah waktunya mempertimbangkan ganti HP.
Android 16 bakal Bikin Instalasi Aplikasi Lebih Cepat
Untuk diketahui, Android 16 bakal membuat instalasi aplikasi jadi lebih cepat dengan sejumlah fitur cloud baru untuk memindahkan sebagian proses ke cloud.
Fitur ini disebut akan membantu instalasi aplikasi jadi lebih cepat, terutama untuk smartphone entry level. Sayangnya, instalasi aplikasi lebih cepat ini baru bisa dilakukan saat Android 16 digulirkan yakni Juni mendatang.
Mengutip Android Headlines, Rabu (9/4/2025), hal ini dimungkinkan berkat sebuah fitur baru Android 16 yakni "kompilasi awan".
Secara sederhana, kompilasi cloud memuat artefak aplikasi dari file yang diunduh melalui Google Play Store, memindahkan sebagian proses instalasi ke cloud alih-alih menangani semua di perangkat.
Kemampuan ini akan mempercepat proses instalasi aplikasi pada perangkat yang menjalankan Android 16 dan bermanfaat untuk perangkat kelas bawah yang tidak memiliki daya pemrosesan atau memori kecil.
Ketika pengguna memasang aplikasi di Android, sistem memproses kodenya agar berjalan lebih cepat. Android menggunakan tool yang dinamai dex2oat untuk mengubah kode aplikasi (dalam file .dex) menjadi "artefak aplikasi."
Artefak ini membantu aplikasi Android diluncurkan dengan cepat dan berjalan lancar. Ada beberapa jenis, seperti file .vdex, yang mempercepat pemeriksaan kode ketika aplikasi berjalan.