loading...
Gempa dengan kekuatan M5,9 mengguncang Keerom, Papua, Sabtu (3/5/2025) siang. FOTO/BMKG
KEEROM - Gempa dengan kekuatan M5,9 mengguncang Keerom , Papua, Sabtu (3/5/2025) siang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa di kedalaman 10 kilometer.
Sementara itu, pusat gempa berada di 74 km Timur Laut Keerom Papua pada koordinat 3.00 Lintang Selatan – 141.34 Bujur Timur. "Gempa Mag:5.9, 03-Mei-25 12:10:36 WIB, Lok:3.00 LS,141.34 BT (74 km TimurLaut KEEROM-PAPUA), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami," tulis BMKG dalam keterangan resminya.
BMKG mengatakan informasi ini mengutamakan kecepatan sehingga belum ada informasi lebih lanjut mengenai dampak gempa.
"Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," tulis BMKG.
Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,11° LS ; 141,15° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 50 Km arah TimurLaut Keerom, Papua pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Keerom dengan skala intensitas III - IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi) dan daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
Daryono mengatakan hingga pukul 12.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan M3,9.
Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.
(abd)