Fadli Zon Tegaskan Sejarah Peristiwa 65 dan Madiun soal PKI Tak Diubah

18 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut upaya penulisan ulang sejarah Indonesia tidak akan mengubah sejarah tentang peristiwa pembantaian 1965 yang kerap disebut G30S PKI (Partai Komunis Indonesia) atau Gerakan Satu Oktober (Gestok).

Fadli mengklaim tidak ada kontroversi terkait sejarah berdarah yang menyebabkan jutaan korban meninggal dunia akibat peristiwa politik itu.

"Kalau itu kan jelas dong. Orang dinyatakan sendiri oleh mereka kok. Jadi apa yang mau (diubah), justru jangan membelokkan sejarah," kata Fadli di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (6/5) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau itu kan jelas. PKI kan memang mau mengambil alih kekuasaan dari negara ketika itu. Dimana kontroversinya? Tidak ada kontroversi," sambungnya.

Senada, Fadli menyebut peristiwa politik pemberontakan PKI tahun 1948 atau kerap disebut sebagai Madiun Affair juga tidak akan diubah.

Ia mengklaim peristiwa politik itu adalah upaya pemberontakan yang dilakukan PKI yang menyebabkan banyak korban dari pihak Nahdlatul Ulama (NU).

"[Madiun] 48 kan jelas pemberontakan. Ya, jelas pemberontakan dan difasilitasi oleh Belanda. Kan, jelas itu. Mau lihat siapa yang dibantai oleh PKI 48 itu, Banyak. Korban-korbannya itu kiai NU diculik," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyinggung imperialisme Belanda lewat operasi intelijennya turut berperan dalam sejumlah peristiwa di tanah air, di antaranya Madiun 1948 hingga gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Ia menyebut bahwa Belanda berperan dalam membawa kembali pentolan PKI angkatan pertama, Musso dari Moskow ke Indonesia.

"Peristiwa Madiun seolah-olah itu komunis ternyata yang membawa Musso, Semaun semua itu adalah Belanda, difasilitasi oleh Belanda," kata Prabowo dalam pidatonya di Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, Senin (5/5).

Peristiwa Madiun adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa Madiun merujuk pada pemberontakan PKI di Madiun, Jawa Timur, September 1948, yang dipimpin sejumlah tokoh tua PKI seperti Musso. Peristiwa ini dipicu persoalan internal di dalam negeri dan pengaruh politik internasional.

Prabowo menyebut pada Peristiwa Madiun, Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada 1945 namun Belanda masih menguasai Indonesia saat itu.

"Belanda kuasai Batavia, semua lapangan terbang dikuasai bagaimana dia bisa sampai Madiun," ujarnya.

(mab/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |