Cerita Mahasiswa BINUS Valentino Aeron, yang Bangun Brand Parfum dari Nol

4 hours ago 2

loading...

Valentino Aeron, mahasiswa Jurusan S1 Business Creation BINUS Business School menciptakan produk parfum lokal bernama RONS Parfum. Foto/BINUS.

JAKARTA - Valentino Aeron, mahasiswa Jurusan S1 Business Creation BINUS Business School di Kampus BINUS @ Alam Sutera, Tangerang, merupakan salah satu Binusian entrepreneur yang berhasil menciptakan produk parfum lokal bernama RONS Parfum. Mahasiswa yang akrab disapa Valent ini dikenal sebagai sosok muda kreatif yang menjadikan passion dan ide bisnisnya nyata.

Lulusan SMA Kristen Eben Haezar Manado ini memilih jurusan Business Creation karena yakin program tersebut bisa memfasilitasi minatnya berwirausaha. Dari sana, ia mulai mengembangkan RONS Parfum, produk wewangian yang hadir sebagai solusi bagi banyak orang yang ingin tampil percaya diri tanpa khawatir bau badan. Menurut Valent, parfum bukan sekadar kosmetik, melainkan bagian dari gaya hidup praktis, khususnya bagi kaum pria.

Baca juga: CDE Binus University Hadirkan Kolaborasi Bahasa, Seni, dan Budaya di CultureVerse 2025

Melihat tren industri parfum yang terus bertumbuh, Valent menyadari adanya stigma bahwa parfum identik dengan barang mahal. Untuk mematahkan pandangan itu, ia menghadirkan parfum dengan kualitas premium namun harga terjangkau. Melalui efisiensi biaya produksi, produk ini mampu bersaing di pasar Indonesia tanpa mengorbankan kualitas.

Awalnya, parfum buatannya hanyalah tugas kuliah. Namun, karena ketekunan dan rasa cintanya terhadap dunia wewangian, Valent terus mengembangkannya hingga menjadi bisnis nyata. Dengan tagline “Fragrance Speaks Louder,” RONS Parfum membawa pesan bahwa aroma bisa menjadi representasi karakter seseorang dan membentuk kesan positif di lingkungan sosial.

Tantangan dan Strategi Bisnis

Dalam menjalankan bisnisnya, Valent menghadapi berbagai tantangan, terutama di tengah ketatnya persaingan industri parfum digital. Ia berupaya memperkuat branding produk agar tetap menonjol di antara kompetitor serta menekan biaya produksi agar harga tetap kompetitif.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |