Liputan6.com, Jakarta - Pendiri sekaligus CEO Nvidia Jensen Huang bakal menyambangi Indonesia pada 14 November mendatang. Ia akan menjadi pembicara utama di acara Indonesia AI Day 2024 yang digelar oleh Indosat Ooredoo Hutchison.
Diungkapkan oleh Presiden Direktur sekaligus CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, sebelumnya isu kehadiran CEO Nvidia Jensen Huang ini sudah ramai dibicarakan dan banyak ditanyakan kepada Indosat yang belum ini menggelar kerja sama dengan Nvidia.
"Kini untuk pertama kalinya, kami dengan bangga mengonfirmasi kehadiran orang yang prominen di bidang AI, Founder dan CEO Nvidia Jensen Huang akan datang ke Indonesia sebagai salah satu pembicara di Indonesia AI Day 2024," kata Vikram Sinha dalam konferensi pers Indonesia AI Day 2024 di Gendung Kantor Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta.
Tidak hanya itu, Vikram mengungkap, Chair and CEO Accenture Julie Sweet juga akan turut hadir menjadi pembicara tentang visi dan perkembangan AI di ajang yang sama.
Sebelumnya, Indosat Ooredoo Hutchison dan Nvidia disebut sama-sama akan berinvestasi dalam bidang kecerdasan buatan di Indonesia, yang bertempat di kota Surakarta atau Solo, Jawa Tengah.
Saat itu pada April lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyebut, Nvidia dan Indosat berkomitmen untuk investasi senilai USD 200 juta atau sekitar Rp 3 triliun untuk membangun pusat pengembangan AI yang bernama Indonesia AI Nation.
Saat itu Budi Arie menyebutkan kalau fasilitas ini akan menjadi pusat kecerdasan buatan di Indonesia.
Saham Nvidia Cetak Rekor Tertinggi, Ini Katalisnya
Di sisi lain, saham Nvidia (NVDA) ditutup pada rekor tertinggi pada hari Senin karena Wall Street mengantisipasi laporan pendapatan Big Tech pada bulan November. Saham perusahaan pembuat chip itu naik 4,14% dan ditutup pada harga USD 143,71 per saham, dan sahamnya terus naik dalam perdagangan setelah jam kerja.
Sebelumnya pada hari itu, saham Nvidia mencapai rekor tertinggi intraday sebesar USD 142,46. Saham Nvidia naik 198,34% sepanjang tahun ini (year to date/YTD).
Melansir Yahoo Finance, Selasa (22/10/2024), Bank of America (BAC) menaikkan target harga untuk pembuat chip tersebut menjadi USD 190 dari USD 165 pada Jumat pekan lalu. BAC mengungkapkan keyakinan pada keunggulan kompetitif NVDA dan peluang generasi.
Advertisement Analis riset Vivek Arya mengutip peristiwa industri terkini, termasuk hasil pendapatan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan acara AI Advanced Micro Devices, sebagai bagian dari alasan kenaikan target harga dalam laporan Bank of America Global Research minggu lalu.
“Kami juga menyoroti semakin berkembangnya kehadiran AI di perusahaan, di mana NVDA adalah mitra pilihan,” kata Arya.
Sempat Anjlok
Minggu lalu, Nvidia mencetak rekor intraday tertinggi setelah TSMC mengalahkan ekspektasi laba. Saham produsen chip itu sempat naik lebih dari 3% hingga mencetak rekor intraday USD 140,89 per saham pada hari Kamis.
Rekor tertinggi intraday terakhir saham itu terjadi pada tanggal 20 Juni, saat mencapai USD 140,76 per saham.
Sementara itu, TSMC melaporkan pendapatan sebesar NT$ 759,69 miliar, atau USD 23,5 miliar untuk kuartal yang berakhir pada tanggal 30 September. Pendapatan kuartal ketiga naik 36% tahun ke tahun dalam dolar AS, kata TSMC, dan naik 12,9% dari kuartal sebelumnya.
Saham Nvidia sempat anjlok lebih dari 4% Selasa lalu setelah ditutup pada rekor tertinggi USD 138,07 pada hari sebelumnya.
Penurunan terjadi menyusul laporan bahwa AS dapat membatasi penjualan chip kecerdasan buatan canggih dari produsen chip yang berbasis di AS ke negara-negara tertentu.