Cak Imin soal Pelibatan Santri Bangun Ponpes: Harus Ada Tim Teknisi

3 hours ago 1

Surabaya, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti proses pembangunan gedung pondok pesantren yang kerap melibatkan santrinya, tanpa ada ahli teknisi.

Pelibatan santri dalam membangun fasilitas pesantren itu tengah disorot usai tragedi ambruknya gedung di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (29/3). Santri diduga dilibatkan saat proses pengecoran.

"Itulah keprihatinan kita, nanti harus kita ubah semua pola kepada pesantren, tidak boleh membangun sendiri harus ada tim teknisi," kata Cak Imin, saat meninjau lokasi gedung ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Kamis (2/10) sore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin mengatakan, melibatkan santri untuk gotong royong membangun fasilitas pondok pesantren boleh-boleh saja asalkan sesuai dengan keilmuan dan kalkulasi teknik.

"Gotong royong itu boleh, tetapi bahwa harus ada ilmunya, kita minta kepada semua pesantren yang lagi membangun tidak boleh membangun tanpa ada kalkulasi teknik," ujar dia.

Selain itu Cak Imin mengaku juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno untuk membahas peristiwa ambruknya gedung di pesantren ini.

Dari pembahasan kedua Menko tersebut muncul rekomendasi, ponpes yang sedang melakukan pembangunan harus menggunakan standar keilmuan teknik dan melibatkan ahli.

"Saya tadi juga sudah komunikasi sama (Menko PMK) Pak Pratik, kita ingin mencari jalan keluar pertama pesantren yang membangun, hendaknya menggunakan standar ilmu teknik. Tentu harus ada ahlinya, kepada yang belum ada ahlinya tolong dihentikan dulu," ucapnya.

Tak hanya itu, pemerintah sepakat untuk memberikan bantuan teknik untuk pembangunan gedung di pesantren. Cak Imin menyebut rekomendasi ini juga akan dikoordinasikan dengan Kemenko Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Kewilayahan.

"Kedua, saya dan Pak Praktik sepakat akan mencari bantuan kepada pesantren yang membangun untuk diberi bantuan secara teknik. Nanti kita cari bagaimana caranya kementerian infrastruktur," ucap dia.

Selain melihat langsung proses evakuasi korban, dia juga menemui pengurus ponpes dan para wali santri atau keluarga korban. Dia menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi tersebut.

"Kita semua bersedih, berduka, kepada keluarga yang ditinggalkan putranya, yang paling pokok sekarang penyelamatan yang masih hidup di RS dan di lokasi," ucapnya.

Sebagai bentuk kepedulian, Cak Imin secara pribadi sekaligus sebagai Ketua Umum PKB menyerahkan bantuan sebesar Rp1 miliar untuk Ponpes Al Khoziny.

"Secara khusus saya masih bersifat pribadi, nanti pemerintah melalui Pak Pratik, melalui kementerian terkait, saya baru mengkonsolidir bantuan pribadi dari PKB," katanya.

(frd/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |