loading...
BPDP selain mendanai riset kelapa sawit juga meningkatkan kapasitas SDM kelapa sawit, dengan menyediakan beasiswa bagi anak-anak petani kelapa sawit. Foto/SINDOnews.
JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit di Indonesia. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menyediakan program beasiswa pendidikan tinggi bagi anak-anak petani kelapa sawit.
Direktur Penyaluran Dana BPDP Mohammad Alfansyah, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari mandat lembaganya dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor perkebunan kelapa sawit.
BPDP selain mendanai riset kelapa sawit juga meningkatkan kapasitas SDM kelapa sawit, dengan menyediakan beasiswa bagi anak-anak petani kelapa sawit untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dengan mendalami perkelapasawitan, pada program diploma dan sarjana.
Baca juga: Kemenag Buka Seleksi Mahasiswa ke Al-Azhar 2025, Catat Jadwalnya
Mekanisme penyaluran beasiswa dilaksanakan melalui Dinas Perkebunan setempat dan dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.
"Dua hal ini penting itu karena bukan hanya kebun kelapa sawit tua saja yang perlu diremajakan, tetapi juga petaninya. BPDP juga menyediakan dana untuk replanting, sarana dan prasarana kebun seperti jalan dan lain-lain," katanya pada acara bertajuk 'Promosi Sawit Baik' di Kabupaten Kampar, Riau, melalui siaran pers, dikutip Sabtu (3/5/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Alfansyah juga menekankan pentingnya kegiatan diseminasi hasil riset oleh lembaga-lembaga penelitian nasional. “Kami berharap kegiatan diseminasi seperti yang dilakukan oleh AII (Agribusiness and Industry Institute) dapat memberikan manfaat langsung bagi petani dan pelaku UMKM di sektor kelapa sawit,” pungkasnya.
Program beasiswa ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang BPDPKS untuk mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang tangguh dan berdaya saing di pasar global, dengan SDM yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan teknologi serta tantangan lingkungan.
Sementara itu, Asosiasi Inventor Indonesia (AII) kembali dipercaya BPDP untuk mempromosikan hasil riset dari Program Grant Riset Sawit (GRS), agar bisa dikomersialkan (hilirisasi) oleh penggunanya, yaitu petani atau UMKM kelapa sawit.
"Semoga teknologi hasil riset GRS BPDP ini dapat meningkatkan produktivitas para petani atau UMKM kelapa sawit," kata Ketua Umum AII, Prof (Ris). Ir. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc., Ph.D., IPU, INV.
Kegiatan diseminasi hasil riset GRS dihadiri Direktur Penyaluran Dana BPDP, Mohammad Alfansyah dan 52 petani/UMKM kelapa sawit dari Kabupaten Kampar.