6 Gaya Busana Nafa Urbach saat 'Blusukan' ke Warga Dapilnya, dari Batik sampai Kemeja Oversize

Liputan6.com, Jakarta Nafa Urbach, salah satu artis Tanah Air yang kini berkiprah sebagai politisi, resmi duduk di kursi DPR RI periode 2024–2029. Ia mewakili Daerah Pemilihan Jawa Tengah VI yang meliputi Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung, dan Kota Magelang. Lewat Instagram Story pada Senin (25/8), Nafa menyampaikan komitmennya untuk menyerahkan seluruh gaji dan tunjangannya kepada masyarakat di daerah pemilihannya.

“Sebagai bentuk komitmen saya kepada rakyat, saya memilih untuk mengalokasikan gaji dan tunjangan saya kepada masyarakat di dapil saya, khususnya para guru yang telah berjuang mendidik generasi penerus bangsa. Saya percaya langkah kecil ini adalah wujud nyata bahwa kepentingan rakyat harus selalu di atas segalanya,” tulisnya.

Unggahan di akun @nafaurbach juga memperlihatkan sederet kegiatan “blusukan”, mulai dari balai pertemuan hingga pasar tradisional. Dalam kesempatan itu, Nafa tampil dengan beragam gaya busana, dari batik bernuansa bumi, kemeja oversize yang santai, hingga kebaya floral kaya motif. Intip potretnya. 

Pada foto pertama di depan spanduk kegiatan kesehatan, Nafa Urbach mengenakan atasan lengan panjang bermotif etnik dengan panel geometrik yang mengingatkan pada batik modern, dipadukan dengan celana panjang hitam lurus yang memberi siluet bersih sekaligus profesional di lingkungan indoor.

Potongan atasannya tampak regular fit dengan bukaan leher sederhana sehingga tetap sopan di acara resmi, sementara motif berwarna cokelat–emas menghadirkan nuansa hangat yang harmonis dengan latar kegiatan sosial.

Rambut dibiarkan tergerai bergelombang natural dan aksesori minim, sehingga visual fokus tetap pada motif busana dan interaksi dengan peserta acara yang menjadi inti kegiatan.

Nafa Urbach yang berjalan di gang sempit bersama anak-anak terlihat mengenakan kaus raglan dua warna, bagian badan gelap dengan lengan abu-abu muda, yang memberi pesan kasual, lincah, dan mudah bergerak untuk menelusuri lorong-lorong perkampungan.

Headphone over-ear yang diletakkan di leher berfungsi sebagai aksen urban dan menambah karakter “on the go”, sementara celana panjang gelap berpotongan nyaman menyokong mobilitas yang tinggi di medan jalan berbatu.

Kombinasi item yang sangat fungsional ini memperlihatkan pendekatan “field outfit” yang simpel, mudah dirawat, tetapi tetap fotogenik ketika direkam oleh kamera ponsel warga yang mengiringi.

Pada foto yang menonjolkan momen kedekatan, Nafa Urbach mengenakan kemeja garis-garis vertikal berwarna abu kebiruan dengan kerah putih kontras, yang menciptakan kesan rapi klasik layaknya kemeja kantor namun tetap santai karena lengan digulung.

Detail hem kemeja dibiarkan sedikit menurun menutupi pinggul sehingga terasa modest sekaligus rileks, sedangkan celana gelap fit lurus menjaga proporsi tubuh tetap ringkas dalam banyak gerak.

Tatanan rambut dikepang dua yang playful menambah sentuhan humanis, menghadirkan energi cerah dan mudah didekati, cocok untuk sesi sapaan langsung yang penuh tawa dan pelukan.

Di aula berwarna hijau terang bersama tokoh lokal dan peserta kegiatan, tampak Nafa Urbach dengan kemeja hitam polos berkancing dengan lengan digulung yang menghadirkan keseimbangan antara formal dan kasual, sehingga cocok untuk forum tatap muka yang semi-resmi.

Potongan kemeja yang lurus tanpa ornamen berlebihan menjaga tampilan ringkas, sedangkan warna hitam memberi efek slimming sekaligus netral ketika berdiri di tengah kerumunan yang berwarna-warni.

Rambut disanggul rapi ke belakang yang praktis, membantu menonjolkan ekspresi wajah saat berbincang, dan membuat keseluruhan penampilan terlihat siap agenda padat dari panggung ke lantai aula.

Saat duduk lesehan di depan lapak bumbu, Nafa Urbach mengenakan blus hitam dengan tekstur garis halus dan kerah model mandarin yang sederhana namun memberi struktur elegan pada area leher.

Celana gelap berpotongan sedikit cropped memperlihatkan alas kaki yang tampak ringan, sebuah pilihan praktis untuk bergerak cepat di lorong pasar yang sempit dan kerap licin.

Keseluruhan look mengutamakan kenyamanan tanpa kehilangan estetika, karena material yang jatuhnya lembut membuat siluet tetap rapi ketika duduk, berdiri, atau merunduk menyapa pedagang.

Pada kerumunan bertema tradisi dengan aneka jajanan, terlihat Nafa Urbach mengenakan kebaya berlatar gelap dengan motif floral cerah merah–fuchsia–ungu yang kontras, dipadukan kain batik bermotif diagonal yang menguatkan aksen etnik Jawa.

Perpaduan kebaya modern bermotif ramai dengan kain klasik menghadirkan pesan penghormatan pada budaya lokal, sekaligus menonjol di tengah latar kerumunan karena keseimbangan warna yang hidup.

Rambut dibiarkan terurai bergelombang dan kalung mutiara kecil menambahkan sentuhan feminin, menjadikan busana tradisional terasa adaptif sekaligus fotogenik dalam suasana perayaan desa.

Nafa Urbach terlihat duduk berdampingan dengan salah seorang warga, tampak kemeja oversize berwarna kuning gading dengan pinstripe tipis, kancing depan terbuka sebagian menampakkan inner putih yang menambah dimensi layer.

Oversize shirt memberi ruang gerak yang lega sekaligus efek santai, sementara warna lembutnya menyatu dengan nuansa acara rakyat yang hangat tanpa terlihat terlalu mencolok.

Aksesori halus seperti kalung mutiara pendek dan sanggul bersih mempertegas kesan tertata, membuat look ini terasa “smart casual” yang tetap sopan untuk forum komunal.

Di foto pasar lain yang ramai swafoto, Nafa Urbach memakai overshirt bergaris warna hijau sage dengan kancing besar, dipadukan tank top krem yang menetralisir, serta celana hitam untuk menjaga kesan streamlined.

Overshirt yang dipakai tidak seluruhnya terkancing memberi kesan relaks dan memudahkan sirkulasi udara di area padat, sedangkan pilihan warna sage membuat wajah terlihat segar saat diterpa cahaya luar ruangan.

Tatanan rambut half-up atau dikepang sebagian menjaga raut tetap rapi di tengah desak-desakan, memperlihatkan strategi styling yang memadukan kenyamanan, keteraturan, dan keintiman interaksi.

Q1. Outfit apa yang cocok untuk kegiatan “blusukan”?

A1. Pilih bahan ringan–menyerap keringat, potongan longgar, warna netral, dan alas kaki yang aman untuk medan tidak rata.

Q2. Bagaimana membuat busana tetap sopan tapi tidak kaku di lapangan?

A2. Gunakan kemeja berkancing dengan lengan digulung, hindari aksesori berlebihan, dan mainkan layer sederhana.

Q3. Apakah kebaya cocok untuk acara rakyat terbuka?

A3. Cocok, asalkan bahan tidak terlalu tebal, padukan dengan kain atau rok yang memberi ruang gerak, dan pilih sepatu nyaman.

Q4. Warna apa yang aman untuk difoto di kerumunan?

A4. Hitam, navy, dan earth tone aman; hijau sage atau pastel lembut bisa menyegarkan tanpa mendominasi latar.