Liputan6.com, Jakarta Ada banyak daya tarik sinetron Cinta Di Ujung Sajadah yang tayang tiap hari di SCTV jam 20.05 WIB. Salah satunya, kehadiran karakter anyar ustaz Adi Saputra yang dimainkan dengan apik oleh Eza Gionino.
Adi Saputra hadir setelah tokoh Hafiz yang diperankan Achmad Megantara silam dari cerita sinetron SCTV itu. Muncul di tengah cerita, rupanya bukan perkara mudah. Eza Gionino mengaku butuh observasi.
“Jujur, ini baru pertama kalinya gue masuk ke sebuah sinetron, masuknya di tengah. Biasanya dari awal membangun semuanya dari awal. Tapi, di sini enggak. Jadi otomatis gue harus berusaha untuk observasi,” kata artis kelahiran 10 Mei 1990.
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 fakta tokoh Adi Saputra dalam konflik sinetron Cinta Di Ujung Sajadah, melansir dari interviu program Halo Selebriti dan Hot Shot SCTV.
1. Adi dan Cinta yang Belum Terucap
Eza Gionino menyinggung dilema yang dihadapi Adi Saputra. Ia menyimpan cinta untuk Rindu (Cut Syifa) yang telah cerai dari Fauzan (Zikri Daulay). Walhasil Adi terjebak dalam dua kondisi yang sama-sama rumit.
“Jadi, konfliknya di sini yang cinta itu adalah Adi-nya ke Rindu, sedangkan Rindunya belum tahu sama sekali. Jadi yang merasakan si Adi-nya sendiri. Apalagi dia seorang ustaz, jadi dia menjaga perasaannya sendiri tanpa Rindu tahu,” kata Eza Gionino.
2. Adi dan Mantan Suami Rindu
Adi belum menyatakan cinta untuk Rindu secara langsung. Namun, ia terang-terangan mengakui rasa cinta itu kepada mantan suami Rindu, yakni Fauzan. Ini bukan tanpa alasan.
“Nah, Fauzan kan laki-laki. (Sebagai) sesama laki-laki ya Adi sudah ngomong kalau dia cinta sama Rindu. Karena secara syariat (Rindu) itu sudah bukan istrinya Fauzan lagi,” ujar Eza Gionino.
3. Adi dan Pesantrennya
Saat bergabung dalam Cinta Di Ujung Sajadah, Eza Gionino segera beradaptasi agar bisa menyesuaikan diri dengan ritme kerja plus mendalami tokoh Adi Saputra yang hadir di tengah Rindu dan Fauzan.
“Dengan masuknya karakter Adi ini, di pesantren, bertemu Rindu, terus tahu kami punya masa lalu yang jadi pembelanjaran untuk ke depan. Akhirnya kami merasa punya kesamaan,” ia mengulas.
4. Adi dan Benih Cinta untuk Rindu
Mungkin benar kata pepatah: cinta datang karena telah terbiasa. Ini pula yang tampaknya dialami karakter Adi, saat sering berada di dekat Rindu. Benih-benih cinta pun perlahan muncul dan terus bertumbuh.
“Terus sekarang, Adi-nya mulai keluar itu benih-benih cinta ke Rindu, tapi Rindu-nya belum tahu sama sekali. Belum tahu sama sekali. Terus bagaimana caranya seorang Adi menutupi perasaannya?” Eza Gionino membeberkan.
5. Adi dan Warna Baru
Yang jelas, karakter Adi dalam sinetron Cinta di Ujung Sajadah bukanlah tempelan atau pemanis belaka. Ia membawa peran penting dan itu diakui salah satu lawan main Eza Gionino, yakni Zikri Daulay.
“(Karakter Adi) ngasih warna baru juga dari konfliknya, jadi lebih banyak dan berwarna. Enggak melulu sama Rindu, itu-itu saja. Terus, jadi saya enggak capai scene-nya. Eza banyak,” Zikri Daulay berbagi kesan.
6. Adi dan Mendiang Ibunya
Ibunda Eza Gionino, Ruchaiyah, meninggal pada Minggu, 9 Maret 2025, sekitar pukul 21.00 WIB, setelah dirawat intensif di rumah sakit. Adi Saputra juga dikisahkan ditinggal ibunda untuk selamanya. Persamaan ini menjadi latar belakang yang emosional bagi Eza Gionino.
“Ada scene di mana Adi ini kehilangan ibunya, itu yang baru gue rasakan kemarin. Mohon doanya teman-teman semuanya,” ucap Eza Gionino. “Ada adegan di mana dia datang ke kuburan ibu, ibunya Adi. Itu yang baru gue rasakan kemarin. Itu pecah, pecah banget,” akunya.