6 Fakta Roy Sungkono Bintangi Serial Rekaman Terlarang Bareng Maxime Bouttier, Jadi Anak Ketua Parpol

4 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta Kirpah Roy Sungkono di dunia seni peran makin tajam. Terbaru, ia membintangi Rekaman Terlarang. Dalam serial karya sineas Dinna Jasanti ini, Roy Sungkono menjelma karakter antagonis, Dandy, anak seorang ketua parpol yang diperankan Willy Dozan.

Roy Sungkono juga beradu akting dengan Maxime Bouttier dan Clara Bernadeth. Jadi tokoh antagonis bukan hal baru bagi Roy Sungkono. Namun, Dandy sangat menantang lantaran punya sifat beda jauh dengan hidupnya sehari-hari.

Roy Sungkono menyebut Rekaman Terlarang sebagai perpaduan solid antara romansa, skandal menghebohkan, dan intrik politik. Masih segar dalam ingatannya kali pertama rampung baca naskah. Pikiran Roy Sungkono langsung melayang.

Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menghimpun 6 fakta Roy Sungkono membintangi serial Rekaman Terlarang sebagai Dandy, anak ketua parpol. Sudah nonton?

1. Jadi Anak Ketua Parpol

Roy Sungkono menjelaskan, proses pemilihan pemain terbilang cepat karena sutradara telah melihat rekam jejak para bintang di proyek sebelumnya. Syuting dilakukan di Jakarta selama sebulan.

“Saya memerankan Dandy, anak ketua partai politik yang diperankan Willy Dozan. Layer-nya banyak. Dia takut sama bapaknya. Di depan teman-temannya, beda lagi sifatnya. Antagonis, tapi tidak asal jahat dan menyebalkan,” katanya.

2. Cuma Mirip 10 Persen

Dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com, Kamis (24/10/2024), Roy Sungkono menyebut sifatnya dengan Dandy jauh beda. Bahkan, kemiripan maksimal 10 persen. Nyaris di setiap adegan, Roy Sungkono berimprovisasi atas persetujuan sutradara.

“Mirip cuma 10 persen paling. Ha ha ha! Kemiripan Dandy dengan sifat saya sehari-hari sangat minim. Tapi saya senang karena karakter ini menantang. Sebelum improvisasi, saya konsultasi dengan sutradara dan 90 persen disetujui,” Roy Sungkono membeberkan.

3. Roy Bikin Back Story Sendiri

Saking tertantang, Roy Sungkono sampai bikin back story sendiri untuk tokoh Dandy. Bintang film Noktah Merah Perkawinan ini yakin tak ada tokoh yang 100 persen jahat. Bahkan, penjahat pun punya kebenaran yang mereka yakini.

“Saya bikin back story soal Dandy karena tokoh antagonis pun memiliki kebenaran versinya sendiri. Saya membuat latar belakang ke mana ibunya Dandy, dibesarkan dengan pola asuh seperti apa, dan mengapa cenderung menganggap enteng komitmen,” urainya.

4. Kesan Pertama Setelah Baca Naskah

Roy Sungkono menyebut, back story membuatnya makin percaya diri saat melangkah ke depan kamera. Ia mengakui, naskah Rekaman Terlarang sebenarnya sudah menggigit. Masih segar dalam ingatannya kali pertama merampungkan baca skenario Rekaman Terlarang.

“Kali pertama selesai baca skrip saya bilang: Ini gila sih. Otak saya langsung membayangkan di adegan A saya mau bikin begini, untuk adegan B setidaknya saya bisa begini dan seterusnya. Cara ketawa Dandy pun sudah terbayang di pikiran,” beri tahu Roy Sungkono.

5. Adegan Favorit Roy Sungkono

Rupanya, Roy Sungkono punya sejumlah adegan favorit selama syuting Rekaman Terlarang. Salah satunya, saat Dandy mendatangi Bayu (Maxime Bouttier) di kantornya untuk memberi peringatan keras.

“Saya membayangkan begini, ‘Gue anak pejabat, bisa meremehkan orang lain dan suka-suka gue pokoknya.’ Beberapa pemain dan produser sampai kaget melihat performa saya di adegan itu,” ungkapnya.

6. PR Terbesar Syuting Serial

Telah membintangi video klip, serial, dan film, Roy Sungkono kini bisa membandingkan tantangan saat syuting. PR terbesar membintangi serial yakni memastikan grafik emosi tiap episode punya tanjakan yang pas. Sementara syuting adegannya lompat-lompat.

“Beruntungnya punya Mbak Dina Jasanti dengan rekam jejak karya yang tak diragukan lagi. Dia paham betul takaran emosi di tiap adegan. Saya sangat percaya ketika dia bilang ‘cut!’ maka itulah versi terbaik untuk adegan tersebut,” Roy Sungkono mengakhiri.

Sebagai informasi, Rekaman Terlarang adalah serial 6 episode yang diproduksi WeTV Indonesia, Maxima Pictures, dan Unlimited Production. Country Head WeTV Indonesia, Febriamy Hutapea, memaparkan, Rekaman Terlarang tayang mulai 24 Oktober 2024.

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (24/10/2024), Febriamy Hutapea menjelaskan, enam episode Rekaman Terlarang sepenuhnya fiktif. Namun, ia optimistis serial ini disambut hangat karena dunia politik sedang jadi sorotan publik.

“Kami berkomitmen menghadirkan konten lokal berkualitas dengan isu yang relevan. Meski bukan tema utama, elemen politik di serial ini jadi daya tarik tersendiri. Cerita cinta bercampur ambisi dan kekuasaan memperkuat emosi juga ketegangan serial ini,” tutur Febriamy Hutapea.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |