40 Siswa Bakal Dibina di Barak Militer Sumedang, Demul Akan Hadir

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 40 siswa asal Kabupaten Sumedang akan dikirim ke barak militer tepatnya di Makodim 0610 Sumedang, Jawa Barat.

Hal itu merupakan bagian dari langkah program Pemprov Jawa Barat di bawah Gubernur Dedi Mulyadi untuk mengirim siswa-siswa nakal ke barak militer.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, rencana pembukaan diklat tersebut akan digelar pada Kamis (8/5), dan akan dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dony berharap diklat yang melibatkan unsur TNI dan Polri tersebut bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah sosial, khususnya kenakalan di kalangan siswa sekolah.

"Sesuai dengan tema Diklat, diharapkan terbentuk sumber daya manusia unggul yang sehat, berkualitas, relevan dan kontributif," ujar Dony, Minggu (4/5) seperti dikutip dari detikJabar.

Menurut Dony, selain melibatkan Dinas Pendidikan dan Dinas PPKBP3A, penetapan peserta diklat juga melibatkan unsur Kodim 0610 Sumedang dan Polres Sumedang. Selain itu, diklat ini pun juga sudah disertai dengan pernyataan dari orang tua, guru, hingga siswa itu sendiri.

"Untuk mengikuti diklat harus disertai pernyataan kesiapan orang tua dan guru bahwa anak-anaknya siap untuk didiklatkan," katanya.

Calon peserta Diklat juga diukur kesehatan mental, jasmani dan rohaninya melalui Medical Chek Up dan psikotes yang berlangsung selama dua hari.

"Dashboard hasil pemeriksaan bisa dilihat by name by address melalui sistem sebagai kondisi awal anak (before) untuk dibandingkan setelah mengikuti diklat (after). Jadi disusun indikator keberhasilan diklat agar bisa terukur," ungkapnya.

Modul diklat

Dalam penyusunan modul diklat, lanjut Bupati, melibatkan Kodim dan perangkat daerah terkait salah satunya seperti pendidikan keagamaan.

"Materinya antara lain kedisiplinan dan penguatan Wawasan Kebangsaan yang disampaikan oleh Kodim. Ada juga pendidikan keagamaan oleh ustadz atau pemuka agama," tuturnya.

Selain itu, kata Dody, para peserta juga akan belajar bertani dan dilatih untuk mandiri dalam setiap pekerjaannya.

"Untuk instrukturnya dari unsur Forkopimda. Sementara akomodasi, logistik, pakaian olahraga, piyama, dan perlengkapan ibadah disiapkan pemerintah daerah," katanya seraya mengatakan pembukaan diklat buat siswa itu akan dihadiri langsung oleh Gubernur Jabar.

Sebelumnya, TNI AD memastikan tak ada hak-hak anak yang dilanggar dalam mendukung program Pemprov Jawa Barat di bawah Gubernur Dedi Mulyadi untuk mengirim siswa-siswa nakal ke barak militer.

Hal tersebut disampaikan Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana merespons kritik dari sejumlah pihak, termasuk Komnas HAM. Sebelumnya Komnas HAM menyatakan cara mengirim siswa nakal ke barak TNI tidaklah tepat.

"Dalam program ini juga tidak ada hak-hak anak yang dilanggar, semua atas persetujuan orangtua, bahkan ujian sekolah pun tetap mereka laksanakan selama Program tersebut berjalan. Oleh karena itu TNI AD tidak bekerja sendiri, kami tetap melibatkan personel dari instansi dan stakeholder terkait yang lain baik itu dari kedinasan (Dinsos, Dinkes, P3A dll) dan juga Polri serta unsur lain sesuai materi yang diberikan," ujarnya, Senin (5/5) seperti dikutip dari detikJabar.

Wahyu menuturkan kegiatan pembinaan lebih mengarah pada penanaman karakter dan kepribadian. Dia menyebut kegiatan itu jauh dari hal yang berbau militeristik.

"Perlu digarisbawahi, bahwa kegiatan pendidikan karakter ini bukanlah bentuk sebuah sanksi atau hukuman tapi lebih kepada metode pembinaan," lanjut jenderal bintang satu itu.

Meskipun demikian, Wahyu mengatakan pihaknya sebagai fasilitator pembinaan siswa-siswa nakal itu menghormati segala saran dan masukan dari berbagai pihak untuk dijadikan bahan evaluasi.

"Tentu evaluasi, saran, masukan dari berbagai pihak akan kami laksanakan dan perhatikan, kami juga akan berikan masukan ke Pemprov Jabar sebagai bahan mereka untuk mengevaluasi program ini. Kami juga berharap dan menyarankan, terkait evaluasi dan masukan ini juga bisa dikomunikasikan ke Pemprov Jabar," kata Wahyu.

Baca berita lengkapnya di sini.

(wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |