Ungkap Kunci Utama Selamatkan Rupiah, Ekonom Sebut Bukan Kurang Instrumen

3 hours ago 2

loading...

Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi mengungkap, kunci untuk mengendalikan nilai tukar Rupiah yang belakangan ambruk terhadap dolar AS (USD). Foto/Dok

JAKARTA - Stabilitas nilai tukar Rupiah saat ini sangat bergantung pada keselarasan kebijakan fiskal dan moneter di tengah tekanan dolar AS (USD) yang menguat dan pelemahan kurs lebih dari 3% year-to-date. Menurut ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, kunci untuk mengendalikan kurs Rupiah terletak pada koherensi sinyal dan disiplin dalam eksekusi kebijakan.

Syafruddin menyoroti langkah Bank Indonesia (BI) yang telah menegaskan akan menggunakan seluruh instrumen “secara berani” meliputi intervensi spot, NDF (onshore/offshore), dan pembelian SBN untuk menjaga stabilitas di tengah tekanan kurs yang sempat menyentuh level Rp16.762-16.790 per dolar AS.

"Kunci utamanya ada pada keselarasan sinyal: kebijakan diumumkan saat siap dijalankan (announce-and-execute), pesan publik tegas dan konsisten, produk perbankan tidak mendorong dolar-isasi ritel, dan pelaku usaha didorong memperkuat lindung nilai di dalam negeri," jelas Syafruddin dalam keterangannya, Minggu (28/9).

Baca Juga: BI Rate Turun, Ekonom Sebut Kebijakan Fiskal dan Moneter Satu Arah Dorong Pemulihan Ekonomi

Syafruddin juga menyoroti data fiskal dan perbankan yang menjadi bagian dari tantangan domestik seperti defisit APBN periode Januari–Agustus tercatat mencapai 1,35% PDB atau Rp321,6 triliun, di mana penerimaan turun 7,8% year-on-year (yoy) dan belanja naik 1,5 persen yoy.

Kemudian keputusan empat bank BUMN untuk mengumumkan bunga deposito dolar AS sebesar 4% efektif 5 November, meskipun Menteri Keuangan telah menegaskan tidak ada instruksi pemerintah. Syafruddin menyarankan agar produk perbankan tersebut ditinjau kembali agar tidak mendorong dolar-isasi ritel.

Selain itu cadangan devisa Agustus tercatat USD150,7 miliar, turun dari Juli karena pembayaran utang dan stabilisasi, namun masih jauh di atas standar kecukupan internasional. Baca Juga: Cerita Purbaya Suka Diskusi dengan Gubernur BI Perry Warjiyo di WC

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |