Top 3 Tekno: Cara Kerja Worldcoin, Terlihat Menjanjikan tapi Rawan Masalah Privasi

10 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Cara kerja Worldcoin yang kontroversial di tengah masyarakat menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (5/5/2025) kemarin.

Berita lain yang juga menuai perhatian datang dari Presiden AS Donald Trump yang unggah foto jadi Paus menggunakan AI.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Mengenal Cara Kerja Worldcoin, Layanan Kripto Sam Altman yang Izinnya Dibekukan Komdigi

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru-baru ini membekukan izin platform WorldID dan Worldcoin, setelah viralnya kegiatan pengumpulan data biometrik masyarakat Indonesia di beberapa lokasi dengan imbalan token koin Worldcoin.

Lantas apa itu Worldcoin dan bagaimana cara kerjanya?

Mengutip Tech Target, Senin (5/5/2025), Worldcoin menggabungkan teknologi AI dengan mata uang kripto dan blockchain dalam protokol open source yang mampu memberikan akses kepada siapa pun ke ekonomi global.

Hal ini karena Worldcoin diklaim terdesentralisasi seperti mata uang kripto lainnya. Itu artinya, pengguna membuat keputusan sendiri, tidak secara terpusat seperti layanan keuangan perbankan.

Proyek Worldcoin yang dikembangkan selama dua tahun oleh Altman bersama Alex Blania dan Max Novendstern ini berupaya mengatasi ketimpangan pendapatan melalui World ID.

Proyek Worldcoin diklaim memiliki tujuan untuk membantu menciptakan ekonomi global bagi semua orang, terlepas dari negara atau status ekonomi mereka.

Untuk mendapatkan Worldcoin ini, orang perlu memindai mata mereka melalui perangkat berbentuk bola yang disebut Orb, guna memastikan semua orang adalah manusia dan hanya mendaftar sekali.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh World di berbagai wilayah di Bekasi dan Jakarta, mengarahkan orang untuk memindai iris mata mereka melalui bola bernama Orb. Selanjutnya, setelah melakukan pemindaian, nantinya orang-orang akan mendapatkan token koin Worldcoin.

Baca selengkapnya di sini 

2. Pakar Kripto Soroti WorldCoin: Menjanjikan tapi Rawan Masalah Privasi

WorldCoin tengah menjadi sorotan usai Kementrian Komdigi (Komunikasi dan Digital) membekukan sementara operasionalnya di Indonesia.

Langkah ini diambil setelah adanya laporan masyarakat terkait aktivitas mencurigakan yang melibatkan platform WorldCoin.

Sebagai informasi, WorldCoin menggunakan perangkat berbentuk bola bernama Orb untuk memindai iris mata pengguna.

Hasil pemindaian ini dikonversi menjadi kode unik terenkripsi yang kemudian digunakan untuk menciptakan identitas digital global bernama WorldID.

Menurut Co-Founder CryptoWatch Christopher Tahir, hal yang ditawarkan WorldCoin memang terlihat menjanjikan, tapi metode yang dipakai memang perlu menjadi perhatian.

“WorldCoin terlihat menjanjikan dalam konteks menyediakan satu identitas untuk sedunia. Namun, teknologi pemindaian iris ini tentu menimbulkan kekhawatiran.” ujar Christopher pada saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Senin (5/5/2025).

Christopher juga menyoroti isu keamanan data pengguna yang bisa saja terbocorkan.

"Data bisa saja terbocorkan. Yang menjadi pertanyaan adalah seberapa aman data kita disimpan? Apakah keanoniman data dapat terjaga? Ini yang masih menjadi misteri," lanjutnya.

Baca selengkapnya di sini 

3. Presiden AS Donald Trump Unggah Foto Jadi Paus Pakai AI, Tuai Kritik Tajam!

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memancing kontroversi publik. Kali ini, aksinya yang memanfaatkan teknologi AI ternyata memantik sejumlah sentimen negatif.

Dikutip dari CNN, Senin (5/5/2025), baru-baru ini, Donald Trump sempat mengunggah hasil rekayasa AI yang menampilkan dirinya sebagai Paus, lengkap dengan jubah putih dan mitra kepausan.

Gambar itu pun diunggah ke Truth Social dan kemudian dibagikan ulang oleh akun resmi Gedung Putih di X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Tak disangka, unggahan itu pun langsung mendapatkan kritik sejumlah pihak.

Beberapa di antaranya menyebut unggahan itu bukan lelucon dan tidak sensitif, mengingat saat ini umat Katolik tengah menantikan Paus baru, usai meninggalnya Paus Fransiskus.

Salah satu yang menyuarakan kecaman terhadap unggahan Donald Trump adalah Kardinal Pablo Virgilio David dari Filipina. Lewat unggahannya di Facebook, ia menyebut kalau unggahan Presiden AS yang tampil layaknya Paus itu tidak lucu.

Selain itu, ada pastor Gerald Murray dari Keuskupan Agung New York yang menilai unggahan itu sebagai hal konyol serta tidak pantas dilakukan.

Lalu, perwakilan para uskup Katolik di negara bagian New York juga menyuarakan kritiknya. Pernyataan itu pun diunggah lewat platform X.

Baca selengkapnya di sini 

Infografis Beda Worldcoin & World ID Izinnya Sama-Sama Dibekukan Sementara.

Foto Pilihan

Para karyawan menyambut pelanggan yang memasuki toko mereka yang menjual Apple iPhone 16 di Jakarta pada 11 April 2025. (BAY ISMOYO/AFP)
Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |