Stand Here Alone Kolaborasi Bareng Tresno Tipe-X, Ubah Patah Hati Jadi Tawa Lewat Lagu Kura-Kura

Liputan6.com, Jakarta - Blantika musik Indonesia diwarnai kolaborasi yang tidak hanya memanjakan telinga, tetapi juga menggelitik perut dan hati secara bersamaan. Unit melodic punk asal Bandung, Stand Here Alone, resmi menggandeng Tresno Riadi, vokalis Tipe-X, di single terbaru mereka yang berjudul "Kura-Kura".

Kehadiran lagu ini seolah menjadi pembeda di tengah marak lagu-lagu galau yang menguras air mata. Sebuah lagu yang siap menjadi anthem bagi mereka yang cintanya kandas dengan cara yang konyol.

Lewat lagu "Kura-Kura", Stand Here Alone dan Tresno Tipe-X menawarkan perspektif lain dalam memandang sebuah perpisahan, di mana rasa sakit tidak harus selalu dirayakan dengan tangisan, tetapi juga bisa dihadapi dengan senyuman getir menertawakan nasib diri sendiri.

"Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat,” ujar Ocan Siagian, vokalis Stand Here Alone.

Secara musikalitas, lagu "Kura-Kura" menggabungkan distorsi gitar khas punk yang energik dengan sentuhan vokal Tresno yang kental akan nuansa ska. Namun, kekuatan utama lagu ini justru terletak pada narasinya yang sangat relate dengan kehidupan percintaan anak muda masa kini.

"Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, berwajah seperti kura-kura," ungkap Ocan.

Hyuna baru saja merilis sebuah video musik baru berjudul I'm Not Cool. Ini adalah lagu utama dari mini album ketujuh milik HyunA.

Meski liriknya terdengar jenaka dan penuh sindiran, lagu ini sebenarnya membawa pesan moral yang cukup mendalam tentang keikhlasan dan kedewasaan emosional. Stand Here Alone menekankan bahwa 'ditikung' orang yang tak terduga justru bisa menjadi pelajaran berharga.

"Jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan," tutur Ocan.

Melalui proyek ini, stereotip bahwa musik punk atau ska hanya berisi tentang pemberontakan coba dipatahkan dengan tema-tema yang lebih humanis.

M Altaf Jauhar, Wayan DianantoTim Redaksi