Skype Tutup Layanan Setelah 23 Tahun, Ini 5 Aplikasi Alternatifnya

9 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Per 5 Mei 2025 kemarin, platform video call Skype yang dimiliki oleh Microsoft dipensiunkan alias tutup permanen.

Skype pernah jadi layanan video call yang fenomenal selama perjalanannya. Apalagi di masa itu, belum ada Zoom, Google Meet, ataupun panggilan video grup WhatsApp yang menyatukan orang-orang di dunia sekarang ini.

Skype sendiri beroperasi selama 23 tahun lamanya. Sebagai gantinya, pengguna yang masih setia dengan layanan video call ini dialihkan ke Microsoft Teams, yang merupakan layanan komunikasi dan kolaborasi terpadu milik Microsoft.

Mengutip Gizchina, Selasa (6/5/2025), Skype diluncurkan pada 2022 dan menjadi salah satu pelopor layanan panggilan suara dan video melalui internet.

Penggunanya memanfaatkan layanan Skype untuk berbagai keperluan. Dari percakapan santai antarteman hingga konferensi bisnis antarbenua. Platform video call Skype pun memberikan kontribusi signifikan terhadap komunikasi online.

Tampilan clean serta nada dering Skype menjadi ciri khas yang dirasakan pengguna dalam pengalaman mengobrol melalui video di awal 2000-an hingga 2010-an.

Belakangan, Skype dibeli Microsoft pada 2011 dengan nilai akuisisi USD 8,5 miliar. Microsoft mempertahankannya sebagai produk mandiri hingga lebih dari satu dekade lamanya.

Namun, pada Februari 2025, Microsoft membuat pernyataan, mereka memutuskan akan menghentikan Skype sepenuhnya pada Mei ini. Microsoft juga menyebut, akan berfokus pada Microsoft Teams.

Alasan Microsoft Pensiunkan Skype

Microsoft mengumumkan dalam siaran pers mereka, langkah menghentikan Skype merupakan bagian dari rencana jangka panjangnya.

Tujuannya adalah untuk meringkas perangkat komunikasinya dan menangani kebutuhan pengguna baru dengan cara yang lebih tersentralisasi.

Pasalnya, Teams menawarkan serangkaian fitur yang diperluas untuk memungkinkan komunikasi komersial maupun pribadi dan menjadi penerus bagi Skype.

Kini, begitu Skype resmi dipensiunkan, ketika pengguna Skype mencoba masuk ke aplikasi, mereka akan diarahkan ke Microsoft Teams.

Setelah dirancang dengan saksama, pengguna akan bisa masuk ke Teams menggunakan kredensial Skype yang ada dan riwayat obrolan, hingga kontak akan dipindahkan ke sistem baru.

Pengalihan ini dirancang untuk meminimalisasi gangguan dan mendorong pengguna untuk mengadopsi sistem baru.

Namun, tampaknya tidak semua orang siap atau akan beralih ke Teams. Hal ini karena kecenderungan pengguna, beberapa persyaratan fungsionalitas atau loyalitas mereka terhadap satu platform.

Beberapa pengguna memilih untuk berganti layanan pengganti untuk menjembatani kesenjangan yang ditinggalkan oleh Skype.

5 Aplikasi Alternatif Skype

Berikut adalah 5 alternatif Skype yang bisa dipakai di 2025:

1. Microsoft Teams

Sebagai ganti Skype secara de facto, Microsoft Teams menjadi pilihan utama dan pasti. Meski awalnya Teams ditujukan untuk bisnis dan keperluan yang serius alih-alih untuk kebutuhan yang fun, Teams kini menyediakan layanan bagi pengguna perorangan.

Beberapa keunggulannya meliputi: paket gratis panggilan video 60 menit untuk 100 orang.

Lalu, ada pula fitur premium dengan kemampuan mulai dari rapat yang diperpanjang, integrasi kalender, berbagi file, hingga integrasi dengan aplikasi Microsoft 365 (Word, Excel, dan Powerpoint).

Selain itu, sebagai pengganti Skype, proses migrasi akun Skype pengguna lama ditransfer langsung ke Teams dan semua data ditransfer otomatis.

2. Zoom

Zoom menjadi nama yang populer selama pandemi Covid-19. Aplikasi ini tetap menjadi pilihan di kalangan pengguna video conference hingga kini.

Keunggulannya meliputi paket gratis, yakni meeting 40 menit untuk 100 orang dan paket berbayarnya memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan lebih lama, kontrol admin yang lebih canggih, hingga perekaman meeting.

Zoom juga populer di kalangan profesional dan guru sebagai aplikasi yang bisa diandalkan, mudah dipakai, dan punya dukungan video HD.

3. Google Meet

Google Meet menjadi paket dari Google Workspace sehingga akan lebih praktis dipakai oleh pengguna Gmail atau Google Calendar.

Beberapa fitur Google Meet meliputi: panggilan Meet 100 orang dengan batas waktu 60 menit gratis. Untuk paket berbayarnya, jumlah partisipan bisa mencapai 250 orang dan kontrol admin yang lebih besar.

Ada pula fitur berbagi layar, live teks, dan pemesanan otomatis melalui Google Calendar.

4. Discord

Awalnya memang Discord merupakan platform video call untuk para gamers. Namun, kini Discord cukup umum dipakai untuk berbagai keperluan selain game.

Kelebihannya meliputi layanan gratis untuk panggilan suara, video, dan teks. Pengguna juga bisa mengatur diskusi ke dalam channel "Server" yang ditujukan ke tim serta komunitas tertentu.

Ada pula fitur berbagi layar, live streaming, dan unggahan berkas.

5. WhatsApp

Pengguna yang mencapai lebih dari 2 miliar di dunia memungkinkan aplikasi WhatsApp jadi favorit pengguna di mana pun.

Khusus untuk panggilan video, WhatsApp bisa menampung 8 orang sekaligus. Panggilan video ini juga didukung end-to-end enkripsi hingga berbagi berkas.

WhatsApp bisa dipakai pada perangkat apa pun, baik smartphone, WhatsApp Web, atau aplikasi desktop. Meski begitu, WhatsApp tampaknya tidak cocok untuk dipakai kelompok besar.

Foto Pilihan

Para karyawan menyambut pelanggan yang memasuki toko mereka yang menjual Apple iPhone 16 di Jakarta pada 11 April 2025. (BAY ISMOYO/AFP)
Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |