Serial Animasi The Heir of Time Karya Marco Jonathan Melaju ke MCM Comic Con London 2025

Liputan6.com, Jakarta Kabar baik datang dari industri animasi Indonesia. Animator dan sineas muda asal Indonesia, Marco Jonathan meluncurkan trailer perdana serial animasi 3D bergenre sci-fi fantasi, The Heir of Time.

Serial The Heir of Time akan debut di MCM Comic Con London 2025, ajang terbesar bagi para pencinta pop culture dunia. Perjalanan Marco Jonathan di dunia perfilman rupanya dimulai sejak studi di Inggris.

Berbekal mimpi besar dan identitas budaya yang kuat, ia menciptakan karya-karya pendek yang diapresiasi di berbagai festival. Bahkan, karyanya yakni Inception of Silence masuk nominasi Royal Television Society 2024.

Inception of Silence lalu menang Best Student Film di Covent Garden Film Festival 2025. Karya Marco Jonathan berikutnya, Peace Process, meraih Best Student Drama 2025, serta menang tiga penghargaan Craft Awards di RTS West of England Student Awards.

Film animasi Jumbo sukses mencetak rekor luar biasa dan bikin banyak orang terpukau. Karya orisinal anak bangsa yang digarap ratusan kreator ini benar-benar mencuri perhatian. Dengan kesuksesan gemilang ini muncul pertanyaan besar Apakah akan ada kel...

Tiga penghargaan yang dimaksud yakni kategori Penyutradaraan, Desain Produksi, dan Tata Suara. Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Minggu (19/10/2025), Marco Jonathan bersiap dengan The Heir of Time.

Ide The Heir of Time kali pertama muncul lebih dari lima tahun lalu, ketika Marco Jonathan kuliah. Ia membayangkan dunia fantasi yang luas, di mana waktu adalah kekuatan utama dan konflik antarbangsa jadi cermin realitas politik dunia nyata.

“Dunia kita penuh dengan dinamika kekuasaan, konflik, dan harapan akan perdamaian. Saya ingin membuat karya yang relevan dengan pengalaman manusia, tapi dikemas dalam balutan fantasi epik,” kata Marco Jonathan.

“Kisah ini berpusat pada tokoh Sel, putri bangsa Elf dan pewaris tunggal Dinasti Armelion. Terlahir dengan kemampuan mengendalikan waktu, Sel harus belajar memakai kekuatan itu untuk memulihkan perdamaian setelah dunianya terjerumus dalam perang galaksi,” urainya.

The Heir of Time merefleksikan keberanian Marco Jonathan menyisipkan elemen-elemen budaya Indonesia ke dalam narasi global. Sistem faksi, gaya bela diri, desain kostum, cara salam, dan interaksi sosial banyak mengambil inspirasi dari tradisi Jawa juga Sumatra.

“Saya percaya karya lokal bisa punya suara global. Lewat The Heir of Time, saya ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya kaya budaya, tapi juga mampu menghadirkan cerita yang relevan di panggung dunia,” Marco Jonathan mengakhiri.