Ratusan Ibu di Jogja Aksi Pukul Panci Desak Setop MBG Militeristik

2 hours ago 3

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Ratusan ibu melakukan aksi simbolik membunyikan beragam peralatan masak sebagai bentuk protes atas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan membuat ribuan anak sekolah keracunan.

Ratusan emak-emak berkumpul di kawasan bundaran UGM, Sleman, DIY, Jumat (27/9) sore. Mereka dengan peralatan dapur macam panci, wajan, ceret, spatula, centong membuat bunyi-bunyian nyaring sepanjang aksi damai memprotes MBG ini berlangsung.

Para ibu-ibu melalui aksi bertajuk 'Kenduri Suara Ibu Indonesia' ini mendesak program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini dihentikan dan dilakukan evaluasi secara total.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu-ibu di sini menuntut setop makan bergizi gratis. Ibu-ibu tidak pernah diam ketika anak-anaknya disakiti," kata salah satu orator.

Sementara orator lain mengkritik menu hidangan MBG macam hamburger yang tergolong ultra processed food.

"Di lagu di 'Du Di Dam' aja enggak ada menu makan hamburger," katanya.

Orator lain di satu sisi menyoroti Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana MBG yang lembaganya secara struktur justru diisi oleh orang-orang militer, bukannya ahli gizi.

Sejumlah purnawirawan TNI memang tercatat menduduki jabatan di BGN. Dilansir dari situs bgn.go.id, jabatan yang diisi purnawirawan TNI ini mulai dari Wakil Kepala BGN, Sekretaris Utama BGN hingga Inspektorat Utama BGN.

"Mereka tentara-tentara biasa makan makanan kaleng, mereka enggak tahu soal gizi dan nutrisi yang tepat. Hentikan MBG, evaluasi secara transparan," ujarnya.

"Setop makan beracun gratis," pekik peserta bersama-sama.

Ratusan emak-emak alias ibu-ibu melakukan aksi simbolik membunyikan beragam peralatan masak sebagai bentuk protes atas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan banyak menimbulkan kasus keracunan. Ratusan emak-emak berkumpul di kawasan bundaran UGM, Sleman, DIY, Jumat (27/9) sore. Mereka dengan peralatan dapur macam panci, wajan, ceret, spatula, centong membuat bunyi-bunyian nyaring sepanjang aksi damai memprotes MBG ini berlangsung.Foto: CNN Indonesia/Tunggul Damarjati

Penulis-aktivis, Kalis Mardiasih yang hadir selaku pegiat Suara Ibu Indonesia mengatakan, aksi damai kali ini diikuti oleh para ibu-ibu dari kalangan aktivis, seniman, akademisi serta pegiat isu-isu sosial di Yogyakarta dan sekitarnya.

"Kami berkumpul untuk menyatakan batas sabar kami atas kondisi luar biasa peristiwa keracunan massal yang terjadi akibat program prioritas MBG di berbagai wilayah di Indonesia," ujar Kalis.

Jumlah korban keracunan yang melebihi lima ribu menurut Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), menurut Kalis, ini bukan sekadar angka. Bagi pihaknya, ini menyangkut nyawa dan masa depan bangsa.

Korbannya, adalah siswa-siswi sekolah yang sejak dalam dalam kandungan dirawat penuh kasih sayang. Orangtua cemas melihat anak seusia TK mengalami kesakitan. Ibu hamil, bahkan para guru yang diminta mencicipi MBG tak luput jadi korban.

Keresahan para ibu-ibu ini juga mencakup duit hasil pajak yang mereka setorkan untuk sektor pendidikan, tapi justru dialokasikan untuk MBG.

Ratusan emak-emak alias ibu-ibu melakukan aksi simbolik membunyikan beragam peralatan masak sebagai bentuk protes atas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan banyak menimbulkan kasus keracunan. Ratusan emak-emak berkumpul di kawasan bundaran UGM, Sleman, DIY, Jumat (27/9) sore. Mereka dengan peralatan dapur macam panci, wajan, ceret, spatula, centong membuat bunyi-bunyian nyaring sepanjang aksi damai memprotes MBG ini berlangsung.
Ratusan emak-emak alias ibu-ibu melakukan aksi simbolik membunyikan beragam peralatan masak sebagai bentuk protes ribuan anak keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan bundaran UGM, Sleman, DIY, Jumat (27/9) sore. Mereka dengan peralatan dapur macam panci, wajan, ceret, spatula, centong membuat bunyi-bunyian nyaring sepanjang aksi damai memprotes MBG ini berlangsung. Foto: CNN Indonesia/Tunggul Damarjati

Suara bunyi-bunyian dari peralatan masak ini harapannya terdengar nyaring dan menjadi peringatan bagi pemerintah, BGN, dan presiden demi keberlangsungan tumbuh kembang generasi sehat nan bahagia.

"Memukul panci itu menyatakan bahwa simbol, bahwa urusan pemenuhan gizi anak yang selama ini sudah diberikan oleh keluarga dan semuanya baik-baik saja, karena program prioritas MBG itu akan diambil alih oleh negara dengan semena-mena, dengan cara yang sentralistik, tata kelola sentralistik dan militeristik tanpa terkait dengan program-program pemenuhan gizi yang sebetulnya sudah dimiliki oleh negara sebelumnya," paparnya.

Melalui aksi ini, para ibu-ibu turut menyuarakan lima tuntutan, antara lain:

1. Menghentikan program prioritas MBG yang sentralistik dan militeristik.

2. Pertanggungjawaban presiden, BGN, SPPG, dan dapur penyelenggara MBG, yang menyebabkan ribuan keracunan anak-anak sepanjang Januari-September 2025.

3. BGN membentuk tim pencari fakta mengusut kasus keracunan massal ini, menuntut transparansi pengungkapan kasus (sesuai mandat UU Kesehatan), dan memberikan hak pemulihan kepada korban.

4. Pemerintah mengusut praktek pemburu rente dan korupsi dalam program MBG yang dibiayai negara, dan menghentikan praktek tersebut.

5. Pengembalian peran pemenuhan gizi anak ke komunitas dan daerah.

(kum/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |