Raih Penghargaan di Busan, Reza Rahadian Tegaskan Film PANGKU Adalah Karya Kolektif

Liputan6.com, Jakarta Jakarta – Aktor sekaligus sutradara Reza Rahadian baru saja menorehkan prestasi membanggakan di dunia perfilman internasional. Film debut penyutradaraannya yang berjudul PANGKU berhasil memenangkan penghargaan di ajang bergengsi Busan International Film Festival (BIFF) 2025.

Namun, di balik sorotan publik terhadap pencapaian tersebut, Reza memilih untuk tidak menganggap kemenangan itu sebagai prestasi pribadinya semata. Baginya, keberhasilan film PANGKU adalah hasil kerja keras tim dan kolaborasi dari banyak pihak yang terlibat dalam proses kreatif.

Alih-alih merayakan pencapaian personal, Reza justru menolak mengambil kredit kemenangan itu untuk dirinya sendiri.

“Aduh, kerjanya nggak personal lagi, kerjanya kolektif jadi ya ini, ini apa ya, kolaborasi yang saya syukuri dengan semua departemen,” ujarnya saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025).

Aktor berusia 38 tahun itu menegaskan bahwa film bukanlah karya individu, melainkan hasil dari kekompakan seluruh kru dan pemain yang berjuang bersama sejak tahap awal produksi.

Dalam kesempatan itu, Reza tak lupa memberikan penghargaan kepada para rekan yang turut membantu di balik layar. Ia menyebut nama-nama besar dari berbagai departemen, mulai dari artistik hingga penulis skenario.

“Baik departemen artistik, kemudian dari mulai penulisan skenario, ada nama-nama seperti Pak Teo, Pak Eros,” katanya.

Selain itu, Reza juga menyebut beberapa penulis dan kreator lainnya seperti Titien Wattimena, Ratna Riantiarno, Mamat, Mira Lesmana, dan Felix, yang turut berkontribusi dalam proses penulisan cerita film PANGKU.

Tak hanya untuk kru, Reza juga memberi apresiasi besar kepada jajaran pemain yang telah menghidupkan karakter dalam filmnya.

“Aktor secara khusus Fedi Nuril, Claresta, Christine Hakim, Syakil, Devano, Graciella Abigail, dan semua tim, Marthino Lio, Nazira C. Noer, terus ada Gala, semua tim yang ada di sini,” tuturnya.

Reza menilai bahwa tanpa kerja sama dan dedikasi dari seluruh pemain, film tersebut tidak akan mencapai titik penghargaan internasional seperti sekarang.

Reza menegaskan bahwa kemenangan ini bukan sekadar soal penghargaan, tetapi tentang kekuatan cerita yang jujur dan kolaborasi yang tulus.

“Maksud saya jadi nggak ada arti pribadi sebenarnya, jujur aja gitu. Tapi saya percaya bahwa sebuah cerita yang berangkat dari sesuatu yang coba saya, kami berikan dan bisa sampai, ya itu yang paling disyukuri,” tutupnya.

Menurut Reza, keberhasilan PANGKU di BIFF adalah bukti bahwa film Indonesia mampu bersaing di kancah global jika dibangun dengan semangat kebersamaan dan visi yang kuat.