loading...
Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta Husny Mubarok Amir berharap pelaksanaan Haji 2025 nanti dapat dikelola dengan baik. Foto/istimewa
JAKARTA - Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta Husny Mubarok Amir berharap pelaksanaan Haji 2025 nanti dapat dikelola dengan baik bagi semua kalangan. Tidak hanya Kementerian Agama (Kemenag), Badan Penyelenggara Haji (BPH), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), pengusaha trevel dan juga calon jemaah haji.
"Meskipun dalam perjalanannya, pelaksanaan ibadah haji dan umrah mengalami pasang surut. Sebab, bicara tentang pelaksanaan haji adalah bicara tentang bagaimana pemerintah mampu menjadi pelayan yang baik bagi para jamaah," tutur Husny, Selasa (8/4/2025).
Husny mengatakan, variable ini termasuk bisa dilihat dari kesiapan administrasi para jemaah termasuk di dalamnya daya serap yang maksimal dari kuota yang tersedia, manasik, pelayanan embarkasi dan asrama haji di regional masing-masing, keberangkatan dari bandara, pemondokan, katering, transportasi, bahkan yang paling penting adalah pelayanan armuzna atau Arofah ketika wukuf, Muzdalifah hingga mabit di Mina.
"Variable yang banyak ini, tentu sudah termasuk di dalamnya kesigapan para petugas haji dan pendamping yang berjibaku menyukseskan pelaksanaan ibadah tahunan ini," ujarnya.
Husny menyebut, di Indonesia khususnya, seluruh rangkaian pelaksanaan dan regulasi atau tata kelola pelaksanaan ibadah haji merujuk pada Undang-undang No 8 Tahun 2019. Meskipun undang-undang ini akan direvisi, namun rancangan undang-undang dimaksud masih jauh panggang dari api.
Selain itu, masyarakat sangat menaruh harapan besar dan ekspektasi tinggi kepada para anggota dewan khususnya Komisi VIII DPR agar revisi dari undang-undang ini dirasakan manfaatnya segera mungkin, paling tidak pada pelaksanaan Ibadah Haji 2026 nanti.
"Benar memang aktifasi Badan Penyelenggara Haji yang dinakhodai oleh Gus Irfan Yusuf Hasyim, salah satu dari pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, baru akan dimulai pada 2026 sesuai dengan regulasi yang baru, namun sedari awal keberadaan BPH adalah angin segar bagi ekosistem perhajian di Indonesia," ungkapnya.
"Bagi masyarakat Indonesia, keberadaan BPH adalah solusi dari kontroversi haji 2024, yang bagi masyarakat awam cukup sangat membingungkan. Betapa tidak, laporan dari Kementerian Agama, haji 2024 adalah haji yang tingkat partisipasi dan daya serapnya paling tinggi sepanjang sejarah perhajian di Indonesia, baik pula dari sisi kualitas pelayanan, namun bagi pansus di DPR, ini pelaksanaan haji paling menjengkelkan," beber Husny.