PSU Pilkada Bengkulu Selatan, Massa Pendukung 02 Geruduk Bawaslu

4 hours ago 1

loading...

Ratusan orang menggeruduk Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bengkulu Selatan di Jalan Fatmawati Soekarno, Kampung Baru, Kecamatan Manna, Kamis (24/4/2025). FOTO/IST

BENGKULU SELATAN - Ratusan orang menggeruduk Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bengkulu Selatan di Jalan Fatmawati Soekarno, Kampung Baru, Kecamatan Manna, Kamis (24/4/2025). Massa yang terdiri dari simpatisan pasangan calon nomor urut 02 Suryatati-li Sumirat menuntut Bawaslu mendiskualifikasi paslon nomor 03, Rifai-Yevri Sudianto.

"Diskualifikasi paslon nomor 03, segera tangkap para pelaku kekerasan serta pembuat dan penyebar fitnah terhadap Ii Sumirat," kata koordinator aksi Lupti dalam keterangannya dikutip, Jumat (25/4/2025).

Dia menyebut, tindakan kubu Rifai-Yevri yang mengadang dan menggeledah mobil Ii Sumirat saat malam pemungutan suara sangat keterlaluan. Pasalnya, tindakan tersebut tidak berhenti pada intimidasi dan persekusi semata melainkan disertai dengan pembuatan narasi dan penyebaran fitnah yang masif untuk mempengaruhi pemilih.

"Ini bukan tindak pidana biasa. Bayangkan, segerombolan timses 03 mengadang dan menggeledah cawabup 02 kemudian dibuat narasi seolah-olah Ii Sumirat ditangkap polisi karena korupsi, lalu disebarluaskan ke pemilih," kata Lupti.

Di tempat yang sama, orator lain, Emi Aprina meyakini operasi tersebut telah disiapkan secara sistematis untuk merusak perolehan suara Suryatati-Ii Sumirat. "Ini tidak bisa dibiarkan karena merusak demokrasi di Bengkulu Selatan. Kami sangat dirugikan dengan tindakan tersebut," katanya.

Emi menjelaskan, akibat operasi tersebut, banyak pendukung 02 yang tidak datang ke TPS. Hal itu dibuktikan dari mencuatnya pengakuan banyak simpatisan, termasuk keluarga dan kerabat Ii Sumirat.

"Ada ribuan pendukung 02 yang tidak jadi datang ke TPS. Pikir mereka buat apa datang, Ii sudah ditangkap, percuma tak mungkin dilantik juga," katanya.

Untuk diketahui, Cawabup Bengkulu Selatan, Ii Sumirat mengalami intimidasi dan persekusi dari segerombolan orang, Jumat malam (18/4/2024). Bengkulu Selatan menjadi satu wilayah yang melakukan pemungutan suara ulang (PSU) pada Sabtu (19/4/2025).

Mobil yang ditumpangi Ii Sumirat diadang dan digeledah saat hendak menghadiri acara pernikahan keluarganya. Tidak hanya sekali, pengadangan terjadi hingga tiga kali di lokasi berbeda dan berlangsung sampai pagi.

Usai kejadian, sopirnya Muhammad Eko Wicaksono melapor kejadian tersebut ke polisi. "Saya melaporkan ke polisi karena kami diadang oleh segerombolan orang jumlahnya sekitar 30 orang sampai 50 orang di beberapa desa saat saya menemani Pak Ii Sumirat. Bahkan mobil kami sempat digeledah," kata Eko Wicaksono saat membuat laporan di Mapolres Bengkulu Selatan, Sabtu (19/4/2025) pagi.

Eko mengaku mengenali beberapa orang dalam gerombolan itu di mana salah satunya terdapat anggota DPRD dan anak calon bupati. Para pelaku juga sengaja merekam aksi tersebut serta menyebarkannya ke media sosial seperti Facebook dan WhatsApps dengan narasi yang menyesatkan.

"Mereka melakukan penggeledahan seolah-olah sebagai aparat kepolisian yang melakukan operasi tangkap tangan terkait perkara korupsi," kata juru bicara tim keluarga paslon 02, Medio Yulistio.

(abd)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |