Pihak Eza Gionino dan Meiza Aulia Sepakati Perbaikan Gugatan, Ungkap 3 Hal yang Direvisi

Liputan6.com, Jakarta Proses perceraian Eza Gionino dan Meiza Aulia Coritha atau Echa, kembali digelar di Pengadilan Agama Cibinong, Jawa Barat, Senin (27/10/2025). Sidang kali ini mengagendakan perbaikan gugatan yang diajukan oleh Echa sebagai penggugat.

Perbaikan tersebut merupakan tindak lanjut dari proses mediasi yang telah dijalani kedua belah pihak. Kuasa hukum Eza Gionino, Raka Danira, menyatakan bahwa penyesuaian gugatan ini bertujuan untuk meresmikan poin-poin yang telah disepakati dalam mediasi.

"Perbaikannya adalah karena kan kemarin kita sudah mediasi ya. Nah lalu majelis meminta apa daripada hasil mediasi tersebut dimasukkan ke dalam gugatan untuk diperbaiki," kata Raka Danira usai sidang.

"Pertama pastinya ada terkait dengan kesepakatan hak asuh anak. Lalu yang kedua parenting, yang ketiga tentang terkait dengan nafkah dan lain sebagainya," Raka menambahkan.

Salah satu poin yang mengalami penyesuaian mengenai besaran nafkah anak. Raka menjelaskan bahwa nominal nafkah yang tertera dalam gugatan awal disesuaikan dengan kemampuan finansial Eza, mencakup nafkah di luar biaya pendidikan dan kesehatan.

"Masalah kemarin kan ada nafkah, nafkah yang memang tidak sesuai, terus disesuaikan. Ya disesuaikan dengan kemampuan Eza," kata Raka.

Kisah asmara Eza Gionino dan Meiza Aulia menjadi sorotan. Rencana perniakahan mereka berujung penundaan karena tidak mendapat restu dari ibunda Eza.

Meski beberapa poin telah disepakati, Raka mengakui bahwa kesepakatan tersebut baru mencakup sebagian dari keseluruhan materi perceraian. Sisa dari materi yang belum disepakati akan terus diproses dalam persidangan selanjutnya hingga mencapai putusan akhir.

"Kesepakatan ada, cuma baru sebagian. Kesepakatan dari mediasi kemarin, yang sebagiannya lagi kan kita dalam proses persidangan," ungkapnya.

Pihak Eza Gionino sebenarnya sempat mengupayakan agar waktu mediasi dapat diperpanjang untuk mencari jalan terbaik di luar persidangan. Namun, permintaan tersebut belum dikabulkan oleh majelis hakim, meski pintu mediasi lanjutan masih terbuka jika kedua belah pihak menginginkannya.

"Ini yang kemarin kami sampaikan dari pihak tergugat dari Eza, memohonkan agar mediasi bisa lebih panjang. Tapi kemarin majelis belum memberikan kesempatan itu," jelasnya.

Terkait pola asuh anak, Raka menyebut bahwa hak asuh anak yang masih di bawah umur kemungkinan besar akan jatuh ke tangan ibu. Meski begitu, pihak Echa akan memberikan akses seluas-luasnya bagi Eza untuk bertemu dan berkomunikasi dengan anak-anak mereka.

"Parenting pasti ya kalau anak masih di bawah umur itu pasti di bawah ibu. Tapi tidak menutup kemungkinan dan dari pihak Eca ataupun pihak penggugat itu membuka seluas-luasnya supaya Eza itu bisa mengabari atau bisa bertemu dengan anak-anaknya," ucapnya.

Proses sidang cerai Meiza Aulia Coritha dan Eza Gionino akan dilanjutkan secara e-court pekan depan dengan agenda penyampaian jawaban pihak Eza. Sementara sidang tatap muka dengan agenda pemeriksaan saksi dijadwalkan pada 1 Desember 2025 mendatang.

Diberitakan sebelumnya, Eza Gionino sempat bertemu dengan sang istri di Medan. Eza mengungkapkan bahwa komunikasi berjalan dengan sangat baik. Diakui Eza, semua dilakukan semata-mata demi kepentingan anak-anak mereka.

"Kita bicara demi anak. Alhamdulillah kita komunikasi sangat-sangat baik gitu," imbuhnya tambahnya.