Pereli Muda Diva Zahra Tutup Musim 2025 dengan Moncer, Siap Naik Level Kompetisi

JAKARTA - Pereli muda Diva Zahra menutup musim balap 2025 dengan deretan capaian impresif. Atlet reli kelahiran Bandung, 31 Juli 2001 itu tampil konsisten sepanjang Kejurnas Sprint Rally 2025 dan meraih Juara 2 Kelas Wanita. Pada putaran terakhir, ia juga finis di posisi enam besar Non-Seeded serta naik podium ketiga di Kelas U-25, sebuah pencapaian yang diraih di tengah dominasi para pereli pria.

Kompetisi tahun ini menjadi semakin menantang bagi Diva karena tingkat persaingan meningkat dan jumlah peserta di Kelas Wanita bertambah signifikan. Meski begitu, ia mampu menunjukkan perkembangan kemampuan balap dan konsistensi performa. Salah satu indikatornya ialah finish rate 100 persen, karena Diva berhasil menuntaskan seluruh putaran yang ia ikuti tanpa sekali pun gagal finis. Catatan tersebut menjadi bukti kestabilan performa serta kekompakan tim yang mendukungnya.

Selama dua tahun terakhir, Diva mendapat bimbingan mentor Rifat Sungkar dan didampingi co-driver Reza “Eca”. Diva menilai disiplin latihan, pendalaman teknis, serta penguatan mental berperan besar terhadap peningkatan performanya musim ini. Ia menegaskan bahwa tahun 2025 bukan semata soal podium, tetapi proses pembelajaran yang membuatnya kian matang sebagai pereli. Diva berterima kasih atas dukungan sponsor utama Pertamax Turbo, Fastron, dan Telkomsel, serta co-sponsor Digiroad, Enervon Active, Tekiro, dan Autovision.

Rifat Sungkar menilai progres Diva pada musim ini sangat signifikan, terutama dalam pengambilan keputusan, pemahaman teknis, dan ketahanan mental di bawah tekanan. Menurutnya, dengan program latihan yang tepat dan konsistensi performa, Diva memiliki peluang besar untuk naik kelas ke tingkat kompetisi yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
Hal senada diungkapkan Reza “Eca”. Ia melihat peningkatan pesat dalam kemampuan Diva memproses dan mengeksekusi pace note secara cepat dan presisi. Menurutnya, komunikasi yang semakin solid di dalam kokpit membuat performa Diva lebih stabil sepanjang musim.

Diva menatap musim 2026 dengan optimistis. Ia menargetkan peningkatan konsistensi, perbaikan catatan waktu, serta kesiapan menghadapi kompetisi tingkat lebih tinggi. Baik Rifat maupun Eca menilai Diva memiliki potensi besar menjadi wajah baru kebangkitan pereli perempuan Indonesia, baik di level nasional maupun internasional.

(sto)