Perangi Preman! 504 Pelaku Premanisme di Jabar Ditangkap dalam 10 Hari

6 hours ago 1

loading...

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan Ditreskrimum menangkap 504 orang terduga pelaku premanisme dalam 10 hari Operasi Pekat II Lodaya 2025. Foto/Agus Warsudi

BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar menangkap 504 orang terduga pelaku premanisme dalam 10 hari pelaksanaan Operasi Pekat II Lodaya 2025. Mereka ditangkap karena melakukan berbagai tindak kriminal, dari intimidasi, penganiayaan, hingga perampasan kendaraan.

Hasil pelaksanaan Ops Pekat Lodaya 2025 mulai 1 Mei sampai 10 Mei 2025, Ditreskrimum mengungkap sebanyak 177 kasus, terdiri atas 111 kasus premanisme dan 76 kasus kriminal.

Baca juga: Tegas! Polres Metro Jakarta Pusat Turunkan Ratusan Bendera Ormas

"Hasil yang dicapai selama Operasi Pekat Lodaya 2025 terdiri atas menungkap 44 kasus Target Operasi (TO), 133 ungkap Non-TO," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, Senin (12/5/2025).

Hendra menyatakan, barang butki yang disita dari para pelaku yang ditangkap antara lain, 45 senjata tajam, satu pucuk airsoft gun, 98 motor, lima mobil, delapan handphone, 49 dokumen, 31 helai pakaian, dan dua kartu identitas.

"Operasi ini dilaksanakan berdasarkan Rencana Operasi Nomor: R/Renops/12/IV/Ops.1.3/2025 dan Surat Perintah Kapolda Jabar Nomor: Sprin/1102/IV/OPS.1.3./2025 tertanggal 29 April 2025. Seluruh jajaran polres di wilayah hukum Polda Jabar dilibatkan," ujarnya.

Dia menuturkan, Operasi Pekat II Lodaya 2025 ini merupakan bentuk komitmen Polda Jabar dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat di wilayah Jawa Barat.

Baca juga: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas Meresahkan

"Polda Jabar bersama seluruh polres jajaran berhasil mengungkap kasus menonjol selama Operasi Premanisme, di antaranya satu kasus penganiayaan oleh ormas Gibas yang ditangani Polres Tasikmalaya. Satu Kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas ditangani Polres Cimahi dan perampasan mobil oleh debt collector Indomobil," tutur Hendra.

Polda Jabar, lanjut dia, akan terus memberantas penyakit masyarakat, terutama premanisme yang meresahkan warga.

Kepolisian konsisten melakukan penegakan hukum secara tegas, terukur, dan humanis untuk memastikan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

"Pembinaan dan solusi lahan pekerjaan dan masalah sosial budaya preman terus dibicarakan dengan Gubernur Jabar dan kepala daerah, baik kota maupun kabupaten se Jawa Barat," tegas Hendra.

(shf)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |