loading...
Sebuah pesawat Air France Penerbangan 447 jatuh bebas ke Samudra Atlantik saat perjalanan dari Rio de Janeiro ke Paris pada 1 Juni 2009. Kini, sidang banding kasus ini dibuka Senin (29/9/2025). Foto/Sky News
PARIS - Sebuah pesawat Air France Penerbangan 447 atau AF447 jatuh bebas ke Samudra Atlantik saat perjalanan dari Rio de Janeiro ke Paris pada 1 Juni 2009. Setelah 16 tahun tragedi yang menewaskan 228 orang itu berlalu, pengadilan banding di Prancis akan dibuka pada hari Senin (29/9/2025).
Pengadilan banding dibuka setelah pengadilan rendah Prancis membebaskan kedua perusahaan—Air France dan Airbus—dari tuduhan pembunuhan korporat pada tahun 2023 setelah persidangan publik bersejarah atas tragedi AF447.
Setelah pencarian kotak hitam A330 selama dua tahun, para penyelidik Prancis menemukan bahwa pilot telah salah menangani hilangnya data sementara dari sensor kecepatan yang membeku dan menyebabkan jet mengalami stall aerodinamis atau jatuh bebas, tanpa merespons peringatan.
Baca Juga: Penerbangan Air France Jatuh ke Laut Tewaskan 228 Orang, Ini Kata-kata Terakhir Pilotnya
Namun, persidangan yang berlangsung lebih dari satu dekade kemudian juga menyoroti diskusi antara Air France dan Airbus tentang masalah yang semakin meningkat dengan sensor atau "pitot probe" yang menghasilkan pembacaan kecepatan.
Setelah sembilan minggu pembuktian, seorang hakim Paris mendaftarkan empat tindakan kelalaian oleh Airbus dan satu oleh Air France, tetapi menemukan bahwa tindakan-tindakan ini tidak cukup menurut hukum pidana Prancis untuk menetapkan hubungan definitif dengan hilangnya pesawat jet tersebut saat badai tengah malam.
Jaksa, seperti dikutip Reuters, Senin (29/9/2025), mengajukan banding atas putusan tersebut dan meminta persidangan ulang selama dua bulan yang diperkirakan akan melibatkan pengungkapan bukti secara menyeluruh, alih-alih membatasi diri pada masalah hukum semata.