Muhammadiyah Belum Teken SK Larang PTMA Beri Gelar Profesor Kehormatan

1 week ago 14

CNN Indonesia

Jumat, 11 Apr 2025 16:27 WIB

Ketum PP Muhammadiyah berpesan kepada seluruh kampus Muhammadiyah-'Aisyiyah agar tak ikut-ikutan kasih gelar profesor kehormatan. Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. (CNN Indonesia/Tunggul)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir memerintahkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-'Aisyiyah (PTMA) tidak boleh sembarangan memberikan gelar profesor kehormatan.

Dia memperingatkan kepada seluruh PTMA agar tidak terjebak dalam tren memberikan gelar profesor kehormatan secara sembarangan. Haedar menyatakan itu adalah perintah ketua umum meskipun belum ada surat resmi terkait larangan tersebut.

"Jangan ikut-ikutan kasih gelar profesor kehormea Profesor itu melekat pada profesi dan institusi, itu jabatan. Ini demi menjaga muruah dan kekuatan PTMA," tegas Haedar pada acara pengukuhan guru besar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kamis (10/4) seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haedar bahkan menyebut pesan ini sebagai 'perintah Ketua Umum', meskipun belum ada surat keputusan resmi untuk menggarisbawahi komitmen Muhammadiyah dalam menjaga integritas akademik.

Dalam sambutan di acara kampus tersebut, Haedar juga menekankan pentingnya peningkatan jumlah Guru Besar di PTMA untuk memberikan dampak signifikan bagi kualitas dan peran strategis institusi.

"Dengan bertambahnya Guru Besar, harus ada keunggulan kualitatif yang nyata, tidak hanya memenuhi standar akreditasi institusi, tetapi juga meningkatkan peran PTMA dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun peradaban," ujarnya.

Haedar berharap, bertambahnya Guru Besar seperti ini dapat memperkuat posisi PTMA sebagai pilar pendidikan yang unggul dan berintegritas, sekaligus menjadi teladan dalam dunia akademik nasional.

(kid/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |