Mengapa Haji Itu Disebut Panggilan Allah SWT?

6 hours ago 1

loading...

Panggilan haji lebih istimewa dibanding panggilan untuk melaksanakan ibadah lainnya seperti panggilan jihad dan sebagainya., karena haji diperintahkan langsung oleh Allah seperti disebut dalam QS Ali Imran ayat 96. Foto ilustrasi/ist

Ibadah haji menjadi rukun Islam terakhir yang harus dilakukan oleh umat Islam yang mampu dan mendapatkan panggilan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kenapa disebut panggilan Allah? Karena panggilan haji lebih istimewa dibanding panggilan untuk melaksanakan ibadah lainnya seperti panggilan jihad dan sebagainya.

KH Sujadi, mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu Lampung, seperti dilansir NU Online menjelaskan, panggilan haji sangat istimewa karena panggilan ibadah haji ini di antaranya termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 96.

اِنَّ اَوَّلَ بَيۡتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَـلَّذِىۡ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلۡعٰلَمِيۡنَ‌‌ۚ

Inna awwala Baitinw wudi'a linnaasi lallazii bi Bakkata mubaarakanw wa hudal lil 'aalamiin

Artinya : "Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam" (QS Ali Imran : 96)

“Ayat ini menyebut, ..Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana,” ungkapnya baru-baru ini.

Dalam ayat tersebut, menurut KH Sujadi, perintah haji diawali dengan kata walillah (Allah). Ini menunjukkan bahwa panggilan haji adalah hal yang spesial karena langsung memuat asma Allah . Sehingga siapapun yang menjalankan ibadah haji haruslah menata niat dengan baik lillahi ta’ala (hanya karena Allah).

“Jangan sampai keliru niat. Niatkan hanya untuk beribadah kepada Allah swt. Niat ini yang paling sulit untuk ditanamkan dan diamalkan. Kalau daftar mudah, bisa siapa saja dengan berbagai cara,” jelasnya.

Ia mencontohkan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh jamaah agar niatan berhaji benar-benar bisa terjaga dengan tidak melakukan berbagai aktivitas yang dapat mengaburkan niat. Di antaranya adalah niat haji untuk berwisata, rekreasi dengan banyak berselfi yang menjadi tren digital masa kini. “Kalau mau selfi di Kakbah, ‘selfilah’ dengan Allah swt yang memiliki Ka’bah dengan banyak beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya,” ajak Abah Sujadi-- sapaan karb KH Sujadi ini.

Baca Juga

Tahun Ini Haji Akbar, Mengapa dan Apa Alasannya?


Penghambaan dan Ketundukan Diri di Hadapan Rabb Azza Wa Jalla

Sesungguhnya haji adalah bentuk ketaatan yang agung dan ibadah yang mulia. Didalamnya terdapat realisasi penghambaan dan kesempurnaan ketundukan dan kerendahan diri di hadapan Rabb Azza wa Jalla. Haji mengeluarkan manusia dari kenikmatan dan gemerlap dunia menuju kepada Rabb-nya, meninggalkan harta dan sanak keluarganya, meninggalkan rumah dan tanah airnya, melepaskan pakaian yang biasa ia kenakan dan hanya mengenakan dua helai pakaian (pakaian ihram), tidak mengenakan penutup kepala, merendahkan diri kepada Rabb-nya, meninggalkan wewangian dan istri, melakukan banyak amalan sunnah di sela-sela manasik haji dengan hati yang khusyu’, mata yang berlinang air mata, dan lisan yang berzikir, mengharap rahmat dari Rabb-nya, takut akan adzab-Nya.

Syiar dari semua yang disebutkan di atas adalah:

لَبَّیكَ اللھمَّ لبَّیْكَ

Labbaik Allahumma labbaik

Maknanya, sesungguhnya aku tunduk kepada-Mu wahai Rabb, aku memenuhi panggilan-Mu, mentaati hukum-Mu dan melaksanakan perintah-Mu.

Talbiyah adalah syi’ar haji. Seorang muslim memulai amalan haji dengan talbiyah dan berjalan menuju Makkah dengan bertalbiyah hingga tiba di Baitullah kemudian segera melaksanakan thawaf. Setelah itu ia bertalbiyah setiap kali berpindah dari satu rukun ke rukun yang lain dan dari satu manasik ke manasik yang lain. Jika ia berjalan menuju Arafah maka ia bertalbiyah, begitu juga jika ia menuju Muzdalifah dan Mina sampai melempar jumrah aqabah baru ia memutus talbiyah. Talbiyah adalah syi’ar haji dan yang disunnahkan dalam amalan-amalan manasik.

Betapa besar pengaruh dari ibadah haji yang penuh keberkahan bagi kaum muslimin terhadap pensucian dan perbaikan jiwa, dan sebagai obat kekurangannya dalam menjalankan perintah dan melaksanakan hak-hak Allah. Wallahu A'lam

Baca Juga

 5 Aturan Penting yang Perlu Anda Ketahui

(wid)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |