Liputan6.com, Jakarta Pasangan Fairuz A Rafiq dan Sonny Septian berbagi pengalaman mendidik anak, terutama dalam hal agama. Menurut Sonny, dirinya dan Fairuz ingin anak-anaknya mencintai Allah SWT, bukan hanya sekadar takut kepada-Nya.
Sonny Septian ingin anak-anaknya menjalani ibadah didasari rasa tanggungjawab karena keimanannya. Oleh karena itu sedari dini Sonny dan Fairuz mulai memperkenalkan anak-anak pada agama.
"Ya, kalau kita berdua sih lebih ke bukan takut sama Allah, lebih cinta aja sama Allah. Karena kalau kita takutin, nanti mereka berpikir kalau itu kejam," kata Sonny Septian di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).
"Tapi kalau cinta kan mereka bisa melakukan semua ibadahnya, keimanannya, tanggung jawabnya tanpa disuruh gitu. Kita kenalin dulu nih, gitu. Sebenarnya Allah SWT seperti apa? Islamnya seperti apa," Sonny Septian menambhakan.
Pertanyaan Kritis
Namun ada kalanya Sonny dihadapkan pertanyaan kritis sang anak. Termasuk alasan diwajibkannya setiap hamba untuk melakukan salat.
"Makanya kadang-kadang suka muncul pertanyaan anak-anaknya kayak di luar nalar gitu. 'Jadi Allah SWT ini cewek apa cowok sih?'. Aku sendiri kayak, 'jawabnya apa ya?' Terus misalkan, salat itu kenapa kita harus salat," ungkap Sonny.
Rasa Ingin Tahu
Bagi Sonny, rasa ingin tahu anak-anaknya menjadi tanda bahwa mereka mulai memahami agama dan tertarik belajar lebih dalam. Oleh karena itu, ia dan Fairuz secara perlahan mengenalkan konsep-konsep agama kepada mereka.
"Nah kita pelan-pelan ajarin, kita jagain, biar dia tetap berada di koridornya, semakin kita kenalin, nggak apa-apa sedikit dipaksa, karena memang awal-awal sebenarnya juga masih begitu kan," kata Sonny.
Visi yang Sama
Sementara itu, Fairuz menambahkan bahwa ia dan Sonny memiliki visi yang sama dalam mendidik anak, terutama dalam hal agama. Mereka ingin anak-anaknya menjadi penghafal Alquran.
"Karena sebagai orang tua kita nggak boleh beda. Jalan keluarnya, khusus yang ada memang hafalan Qur'an nya. Jadi beli bukunya, terus aku tuliskan lagi surat-suratnya, hari pertama, hari ke-dua, hari ke-tiga, ke-keempat, atau apa," ucap Fairuz A Rafiq.