Menbud Resmikan Pemugaran Candi Perwara, Dukung Ekspansi Candi Plaosan

58 minutes ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon meresmikan selesainya pemugaran Candi Perwara ke-27 di Kompleks Situs Candi Plaosan, yang berlokasi di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, beberapa waktu lalu.

Pada saat bersamaan, Menbud Fadli Zon juga melakukan peletakan batu pertama untuk pengembangan lanskap kawasan Candi Plaosan sebagai bagian dari upaya pelestarian dan revitalisasi warisan budaya nasional. Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo (Mas Hamenang), pejabat Kementerian Kebudayaan, serta sejumlah tamu undangan dari unsur pemerintahan dan kebudayaan.

Dalam sambutannya, Fadli Zon menjelaskan bahwa penyelesaian pemugaran candi perwara ini merupakan bukti nyata pelaksanaan amanat Pasal 32 UUD 1945, yang menegaskan tanggung jawab negara dalam melestarikan kebudayaan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemugaran ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga warisan budaya bangsa. Candi Plaosan bukan hanya peninggalan sejarah bernilai arkeologis tinggi, tetapi juga karya artistik luar biasa yang dibangun sekitar abad ke-9 Masehi," katanya.

Menurutnya, Candi Plaosan adalah simbol harmoni, toleransi, dan kemajuan peradaban Nusantara pada masanya.

"Ini bukan hanya warisan budaya Indonesia, melainkan juga warisan dunia. Di sini kita dapat melihat wujud indah dari akulturasi budaya antara Hindu dan Buddha yang saling menguatkan," ujar Fadli.

Lebih jauh, Fadli mengusulkan agar pemerintah daerah, termasuk Kabupaten Klaten, dapat berperan aktif dalam mencetak tenaga pemugar baru melalui lembaga pendidikan vokasi.

"Bisa dimulai dari sekolah kejuruan, seperti SMK yang memiliki jurusan khusus pemugaran. Tenaga ini sangat dibutuhkan, karena di Indonesia banyak situs bersejarah, namun jumlah tenaga pemugarnya masih terbatas," tambahnya.

Terkait pengembangan lanskap, Fadli menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan menjadikan kawasan Candi Plaosan sebagai ruang hidup kebudayaan dan pusat inspirasi masyarakat.

"Kami ingin kawasan ini menjadi cultural enclave, kantong kebudayaan yang dinamis, di mana pengunjung tidak hanya melihat bangunan fisik, tetapi juga dapat merasakan perjalanan sejarah dan nilai-nilai yang melatarbelakanginya," tuturnya.

Penataan lanskap akan dimulai dari area pintu masuk dan tempat parkir. Menurut Fadli, hal ini bukan sekadar proyek penataan fisik, tetapi bagian dari pemulihan pengalaman budaya pengunjung.

"Kami ingin setiap pengunjung yang datang tidak hanya melihat candi, tetapi juga memahami cara hidup dan nilai-nilai masyarakat yang membangun peradaban ini," kata Menbud.

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, menjelaskan bahwa Candi Perwara yang baru selesai dipugar merupakan Candi Perwara Deret II Nomor 19 di kelompok Candi Plaosan Lor.

Pemugaran dilakukan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X dalam dua tahap menggunakan dana APBN tahun 2024-2025 sebesar Rp1,475 miliar. Candi berukuran 4,89 meter dengan tinggi 7,26 meter dan terdiri atas 36 lapisan batu ini sebelumnya hanya tersisa bagian kaki dengan kondisi melesak.

"Pemugaran melibatkan 32 tenaga ahli dan pekerja lokal, termasuk arkeolog, teknisi konservasi, pemetaan, juru foto, hingga juru pagar. Prosesnya memakan waktu sekitar 11 bulan," tutur Restu.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemulihan fisik bangunan, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar situs agar turut berperan dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya.

"Pemugaran ini menjadi sarana pelestarian sekaligus pemberdayaan masyarakat. Mereka turut memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga situs bersejarah yang menjadi identitas budaya bangsa," pungkasnya.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |