Mardiono Klaim Didukung 70 Persen Pemilik Suara untuk Jadi Ketum PPP

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Sabtu, 27 Sep 2025 00:25 WIB

Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, mengklaim didukung 70% suara untuk pemilihan ketua umum di Muktamar X pada 27-29 September di Ancol, Jakarta. Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono mengaku didukung sekitar 70 persen pemilik suara sebagai calon ketua umum partainya. (CNN Indonesia/Muhammad Naufal)

Jakarta, CNN Indonesia --

Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono mengaku didukung sekitar 70 persen pemilik suara sebagai calon ketua umum partainya.

PPP bakal menggelar Muktamar X pada 27-29 September di Ancol, Jakarta. Salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang sudah banyak ya, lebih dari 68, 70 persen, itu memang sudah mendeklarasikan keinginannya agar nanti Pak Mardiono melanjutkan kepemimpinannya untuk periode tahun 2025-2030. Itu keinginan para kader," kata Mardiono usai Doa Bersama Muktamar X PPP di Jakarta, Jumat (26/9).

Ia mengatakan akan melihat apakah dalam muktamar nanti, dukungan kepadanya telah mencapai mayoritas suara atau tidak. Mardiono mengklaim tidak berambisi untuk kembali maju.

"Kalau itu memang belum pada mayoritas artinya belum memenuhi persyaratan, karena seorang pemimpin PPP itu memang harus dikehendaki oleh yang mayoritas. Saya juga tidak membentuk tim sukses, saya juga tidak deklarasi, karena menurut pandangan saya sekali lagi itu adalah amanah perjuangan yang harus kami jalankan. Jadi bukan jabatan," ujarnya.

Mardiono juga merespons soal nama mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang disebut juga maju dalam pemiliham Ketum PPP.

Ia mengatakan PPP adalah partai kader. Mardiono menyebut ada mekanisme yang harus dilalui jika ada non kader yang ingin bergabung.

"Pasti di google itu akan muncul biodatanya ya sudah pasti lah kalau dari PKB, sudah pasti. PPP ini partai kader, tidak menutup orang lain bergabung, tentu harus ada mekanismenya," kata Mardiono.

"Kalau anda punya rumah, di dalam rumah, ada aturan enggak di dalam rumah itu. Bagaimana kalau tetangga itu masuk, bagaimana kalau tamu itu masuk, tapi beda sama kalau keluarga itu masuk. Kalau keluarga keluar masuk ya enggak pake izin lah namanya juga keluarga," imbuh dia.

(fra/yoa/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |