Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase?

13 hours ago 4

loading...

Saksikan perbincangan lengkap bersama Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dalam One on One pada Senin, 29 September 2025 pukul 20.30 WIB hanya di SindoNews TV.

JAKARTA - Maraknya kasus keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) menyedot perhatian banyak pihak. Kasus keracunan yang dialami para siswa tersebut telah terjadi di sejumlah daerah.

Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat keracunan MBG.

Ketua DPR Puan Maharani menilai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus dievaluasi. Hal itu ditujukan agar pelaksanaan program unggulan pemerintah ini bisa lebih baik dirasakan anak-anak Indonesia.

Baca juga: MBG Sedot Anggaran Rp335 T, Bennix: Masih Ada Orang di Indonesia Tak Tahu Sarapan

"Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, untuk bisa pelaksanaannya di lapangan bisa menjadi lebih baik dan jangan sampai kemudian anak-anak yang kemudian dirugikan," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) prihatin terhadap insiden keracunan pada anak-anak yang menyantap MBG. HNW pun meminta pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG.

HNW menyebut, maraknya kasus keracunan makanan ini bertentangan dengan tujuan MBG, yakni untuk menyehatkan anak dengan meningkatkan kualitas gizi anak bangsa. HNW pun mengingatkan bahwa konstitusi memerintahkan untuk melindungi anak.

Baca juga: 6.000 Kasus Keracunan Makanan Akibat MBG, Begini Cara Deteksi Dini Menurut Dokter Anak

"Namun disayangkan sekali, ribuan anak justru menjadi korban keracunan akibat mengonsumsi makanan MBG yang sebagiannya bermasalah," kata HNW dalam keterangannya, dikutip Kamis (25/9/2025).

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |