Ketum Muhammadiyah Minta Demul Kaji Ulang dan Dialog soal Siswa ke Barak

4 hours ago 1

Bantul, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, meminta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias Demul mengkaji ulang program mengirim siswa 'nakal' ke barak militer.

"Semestinya dikaji ulang lah, jadi pendidikan barak itu supaya tidak artifisial, kemudian tidak hanya fisik. Disiplin itu kan tidak otomatis fisik, tapi mentalitas," kata Haedar ditemui usai Ground Breaking Pembangunan Gedung Muhammadiyah Sapen International School di Bantul, DIY, Minggu (25/5).

"Dan kalau boleh saya sarankan, Pak Gubernur (Demul), berdialog dengan Kemendikdasmen supaya apa yang dilakukan itu dalam koridor sistem pendidikan nasional dan hasilnya baik," ujar Haedar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haedar menghargai semangat program barak ini demi menanamkan rasa disiplin di Jawa Barat. Akan tetapi, model pendidikan itu seharusnya perlu dikaji secara lintas aspek sebelum diterapkan.

Selain itu, Haedar menekankan sistem pendidikan, termasuk perubahan kurikulum hingga pola pembinaan didasarkan pada naskah akademik yang disusun harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hal tersebut, menurutnya, masih kurang diterapkan untuk pengelolaan pendidikan di Indonesia.

"Untuk mengkritisi, memberi masukan secara akademik. Supaya apa, hasilnya yang terbaik biarpun tidak sempurna, tapi secara objektif itu mewadahi pandangan-pandangan yang berkembang di masyarakat. Nah, kita kurang di situ," papar Haedar.

Sementara itu Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq yang turut hadir dalam acara itu mengatakan kementeriannya masih melihat secara holistik tentang program barak Demul ini.

Pihaknya masih mempelajari dan mencermati pandangan para pakar pendidikan hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Jadi kita anggap ini masih proses pengkajian kami. Dan, kami juga mendengar banyak masukan, termasuk pakar pendidikan, sekolah dan juga KPAI. Jadi, kita belum bisa berkomentar banyak soal itu," ucap Fajar.

Sejumlah daerah di Jawa Barat sebelumnya telah melaksanakan program sekolah militer yang diusung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ada ratusan siswa dari berbagai daerah yang dikirim ke beberapa barak TNI.

Dedi mengatakan program pendidikan di barak militer yang telah berjalan di beberapa daerah, akan dibuat beberapa gelombang. Ia menjelaskan di tahap awal, pendidikan di barak militer akan dilakukan selama 28 hari.

Demul mengirim siswa yang dianggap sulit ditangani orang tua maupun sekolah ke barak militer untuk dibina secara disiplin. Kebijakan ini diluncurkan sebagai langkah alternatif setelah orang tua dan pihak sekolah menyatakan sudah tak mampu menangani perilaku siswa-siswa tersebut.

Dengan surat pernyataan bermaterai, para orang tua menyerahkan anaknya kepada pihak barak militer untuk didisiplinkan, namun tetap difasilitasi pendidikan akademik dan pendampingan psikologis.

(kum/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |