Ketum Al Irsyad Dukung Kejagung Bongkar Kasus Suap Zarof Ricar

4 hours ago 4

loading...

Ketua Umum Al-Irsyad Al-Islamiyyah Prof Faisol Nasar bin Madi mendukung Kejagung membongkar tuntas kasus suap dari temuan uang dan emas hampir Rp1 triliun di rumah tersangka Zarof Ricar. Foto: Dok SINDOnews

JAKARTA - Ketua Umum Al-Irsyad Al-Islamiyyah Prof Faisol Nasar bin Madi mendukung Kejaksaan Agung (Kejagung) membongkar tuntas kasus suap dari temuan uang dan emas senilai hampir Rp1 triliun di rumah tersangka Zarof Ricar . Jika tidak diusut tuntas maka berbahaya karena mafia pradilan akan terus terulang lagi.

"Perlu sekali (dikejar kasus-kasus lain yang melibatkan Zarof Ricar), karena titik lemah kita memang di penegakan hukum. Rakyat Indonesia berharap ada penegakan hukum semaksimal mungkin," ujar Faisol, Selasa (6/5/2025).

Baca juga: Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Ditetapkan Tersangka TPPU

Dia yakin dukungan rakyat akan semakin menguat jika pemerintah Presiden Prabowo Subianto serius memperkuat sektor hukum. Sehingga, Kejagung harus membongkar kasus mafia peradilan secara tuntas.

Kejagung menduga temuan uang hampir Rp1 triliun ini diduga digunakan untuk mengatur sejumlah kasus. Tidak hanya kasus vonis bebas Ronald Tannur atau kasus ekspor CPO, tetapi juga dalam banyak perkara lain. Hal ini membuka potensi keterlibatan lebih luas yang harus diusut.

Dia juga menyoroti dampak sistemik dari lemahnya penegakan hukum terhadap citra Indonesia di mata dunia. “Terlalu banyak kasus yang melibatkan para penegak hukum. Di tingkat internasional, peringkat kita dalam penegakan hukum pun turun. Karena itu harus diingatkan bahwa hukum tak bisa dibeli,” katanya.

Faisol menuturkan pendekatan hukum harus berlaku adil kepada siapa pun. Dia mengkritik keras praktik yang kerap memihak orang kuat dan menindas rakyat kecil.

“Kasihan kalau pencuri ayam dipukuli habis-habisan, sementara koruptor triliunan cuma dapat hukuman ringan dan remisi tiap tahun. Itu mencederai rasa keadilan rakyat,” ucapnya.

Dari sudut pandang agama, dia mengutip ketegasan Nabi Muhammad SAW yang menolak segala bentuk diskriminasi dalam penegakan hukum, bahkan terhadap keluarganya sendiri.

“Waktu ada kasus dari Bani Mahzum-keluarga terhormat-ada yang minta Nabi kasih keringanan. Nabi geram. Beliau bersumpah, ‘Kalau Fatimah, anakku sendiri mencuri, akan kupotong tangannya’. Ini bentuk keadilan Islam,” ungkapnya.

Dia mengingatkan bangsa-bangsa besar di masa lalu seperti Persia dan Romawi runtuh karena ketidakadilan hukum. Karena itu, dia menyerukan agar aparat hukum segera menindak segala bentuk penyelewengan hukum dengan tegas.

(jon)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |